Politisi yang Tak Takut Kritik, Arif Fathoni Buktikan Akuntabilitas di Dunia Digital

12 Oktober 2025 13:53 12 Okt 2025 13:53

Thumbnail Politisi yang Tak Takut Kritik, Arif Fathoni Buktikan Akuntabilitas di Dunia Digital
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni. (Foto: Shinta Miranda/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Di tengah era keterbukaan informasi, media sosial telah menjelma menjadi ruang baru bagi politisi untuk membangun transparansi dan kedekatan dengan publik.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, melihat platform digital bukan sekadar tempat berbagi aktivitas, melainkan jembatan akuntabilitas politik antara wakil rakyat dan masyarakat.

“Saya ingin menjadikan media sosial yang saya miliki sebagai jembatan akuntabilitas kinerja kepada masyarakat Surabaya,” ujarnya, Minggu 12 Oktober 2025.

Bagi politisi Partai Golkar Surabaya yang akrab disapa Mas Toni ini, setiap suara rakyat yang diamanahkan kepadanya harus bisa dipertanggungjawabkan secara terbuka.

“Setiap suara yang dititipkan kepada saya dan Partai Golkar harus bisa kami pertanggungjawabkan melalui kerja politik di pemerintahan, baik lewat fungsi pengawasan, anggaran, maupun legislasi,” tegasnya.

Menurutnya, media sosial dan media mainstream kini memiliki posisi yang sama penting dalam membangun komunikasi publik.

Jika media konvensional menjadi ruang penyampaian kebijakan, maka media sosial memberi ruang untuk berdialog secara langsung dan tanpa batas.

“Media sosial juga bisa menjadi jembatan komunikasi antara rakyat dengan pelayan rakyatnya. Di sana kita bisa berdialog, berdebat, sekaligus belajar bersama,” lanjutnya.

Mas Toni memanfaatkan ruang digital bukan hanya untuk menyampaikan kinerja, tetapi juga untuk mendengarkan masyarakat. Ia tak segan menanggapi pesan, kritik, bahkan cacian yang datang di kolom komentar atau pesan pribadi.

“Saya termasuk pribadi yang senang menjawab langsung baik cacian maupun pujian. Karena bagi politisi, keduanya punya nilai yang sama: umpan balik dari masyarakat,” ujarnya dengan senyum khasnya.
Pendekatan humanis ini membuat akun Instagram pribadinya, @ariffathoni.official, kerap menjadi ruang dialog publik.

Dalam salah satu unggahannya, ia menulis pepatah yang merefleksikan keteguhan diri di tengah dinamika politik:

“Teruslah berjalan sesuai cita-citamu, karena orang yang tidak mengenalmu akan terus membencimu. Biarkan energi mereka habis digunakan untuk menilaimu, sementara engkau setapak demi setapak mewujudkan setiap rencana dalam hidupmu.”

Unggahan itu ditutup dengan pesan sederhana namun penuh makna:

“Jangan lupa tersenyum, karena itu sedekah paling sederhana untuk lingkungan sekitarmu.”

Bagi Mas Toni, konsistensi berbagi refleksi dan menjawab publik bukan sekadar gaya berkomunikasi, melainkan bentuk pendidikan politik digital yang sehat.

Ia menyadari, di tengah derasnya arus algoritma yang bisa memicu polarisasi, politisi memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga ruang digital tetap sejuk.

“Kita semua punya tanggung jawab moral untuk memberikan pendidikan politik melalui interaksi dua arah. Jangan biarkan media sosial menjadi jembatan disharmonisasi antar elemen bangsa,” tegasnya.

Melalui keterbukaannya di media sosial, Mas Toni ingin menunjukkan bahwa politik bisa tampil hangat, jujur, dan humanis.

Ia percaya, akuntabilitas tidak cukup disampaikan lewat laporan resmi atau rapat publik, tetapi juga melalui kehadiran digital yang konsisten dan berempati.

"Semoga ini bisa menginspirasi politisi lain untuk tidak hanya hadir di media sosial, tetapi juga benar-benar hadir mentradisikan komunikasi dua arah di platform media sosialnya, agar masyarakat bisa mendapat pencerahan," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Arif Fathoni Wakil Ketua DPRD Surabaya DPRD Surabaya Golkar Jatim Golkar medsos Arif Fathoni Mas Toni