KETIK, PACITAN – Harapan masyarakat agar Jalur Lintas Selatan (JLS) Pacitan menjadi terang benderang di malam hari tampaknya belum akan segera terwujud.
Hingga kini, ruas jalan nasional itu masih gelap gulita di banyak titik, menimbulkan keresahan pengguna jalan dan rawan kecelakaan, terutama pada malam hari.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pacitan, Bambang Mahendrawan mengakui bahwa proses untuk pengadaan Penerangan Jalan Umum (PJU) dan traffic light di sepanjang JLS tak berjalan mulus.
Alasannya, jalan tersebut bukan kewenangan pemerintah daerah, melainkan di bawah pengelolaan pemerintah pusat.
“Kita terus berkomunikasi dengan pihak yang memiliki jalan itu. JLS itu berada di bawah wewenang pusat, jadi kami berkoordinasi dengan balai di bawah Kementerian Perhubungan untuk mengupayakan hal tersebut,” ujar Bambang, Jumat, 7 November 2025.
Menurut Bambang, Dishub Pacitan baru sebatas melakukan usulan tertulis dan melakukan pertemuan dengan pihak terkait.
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan kementerian sejak mulai dua minggu menjabat, namun belum ada kepastian kapan penerangan di jalur tersebut bisa terealisasi.
“Kalau usulan itu sudah, kami buat surat. Kemudian kami juga melakukan pertemuan atau istilahnya sowan dan sebagainya. Beberapa sudah kami lakukan, tapi memang masih banyak yang harus kami silaturahimi,” ungkapnya.
Diketahui, jalur tersebut memang kerap memakan korban jiwa.
Menurut catatan kepolisian Pacitan, salah satu insiden terbaru, kecelakaan lalu lintas melibatkan dua sepeda motor terjadi di JLS, Kamis, 23 Oktober 2025.
Insiden tabrakan di persimpangan tanpa lampu lalu lintas itu mengakibatkan tiga orang mengalami luka ringan.
Tak hanya itu, kecelakaan maut di JLS juga sempat terjadi hingga menewaskan seorang pelajar, Senin, 22 September 2025.
Satu korban tersebut meninggal dunia di lokasi kejadian akibat serempetan dengan truk.
“Kalau malam itu gelap, apalagi di sekitar perempatan di Desa Kembang. Banyak kendaraan yang asal melintas, kadang hampir tabrakan,” ujar Suroto, warga Desa Kembang.
Warga lain, Nurhayati, juga berharap pemerintah daerah lebih serius memperjuangkan usulan penerangan jalan ini.
“Kami sudah lama berharap JLS diberi lampu dan rambu-rambu, biar aman. Tidak ada korban lagi,” tutupnya.(*)
