KETIK, BANGKALAN – Tasyakuran Syekhona Kholil Bangkalan sebagai pahlawan nasional tak hanya diisi dengan acara seremonial, namun juga dikemas dalam bentuk dialog kebangsaan yang sarat makna dan refleksi sejarah.
Dialog ini diarahkan agar peserta yang terdiri dari 40 Pengurus Cabang (PC) Nahdatul Ulama di Jawa Timur ini, tidak pulang dengan tangan kosong, melainkan membawa pemahaman dan nilai yang bisa ditanamkan dalam kehidupan berbangsa dan berorganisasi.
K.H. Zulfa Mustofa yang diundang oleh PC NU Bangkalan untuk menjadi nara sumber dalam dialog tersebut menegaskan pentingnya mengangkat sejarah, nasionalisme, serta keilmuan Syekhona Khalil sebagai tokoh besar bangsa.
Nilai perjuangan beliau dinilai relevan untuk menjawab tantangan zaman, khususnya di tengah arus globalisasi yang kian mengikis rasa patriotisme generasi muda.
“Ini bukan sekadar tasyakuran. Ada sesuatu yang harus dibawa pulang, terutama pemahaman tentang sejarah dan nasionalisme Syekhona Khalil, juga keilmuan beliau,” ungkap Kiai Zulfa. Senin 29 Desember 2025.
Ditanya terkait dengan Islah PBNU yang terjadi di Ponpes Lirboyo, Kiai Zulfa sapaan akrab ulama kharismatik itu mengaku, saat peristiwa tersebut berlangsung dirinya sedang berada di Makkah. Meski begitu, secara prinsip ia menyambut baik, Islah sebagai upaya menghentikan perselisihan.
“Sebagai seorang Muslim, mendengar adanya Islah tentu menggembirakan. Islah itu menghentikan konflik. Saya mendukung secara prinsip, meski detail kesepakatannya saya belum mengikuti secara utuh,” ujarnya.
Sementara tentang posisinya sebagai Penjabat (PJ) Ketua Umum PB NU, ia mengibaratkan perannya layaknya co-pilot pesawat yang bertugas menjaga stabilitas saat terjadi turbulensi. Menurutnya, semua tindak lanjut tetap mengikuti mekanisme organisasi yang berlaku.
“Selama proses organisasi belum berjalan sepenuhnya, ya kita jalani sesuai mekanisme. Saya tidak etis menjelaskan detailnya, biarlah itu menjadi ranah beliau - beliau” tegasnya.
Suasana dialog sempat mencair ketika muncul dukungan dari audiens agar Kiai Zulfa maju sebagai kandidat Ketua Umum PBNU pada Muktamar mendatang. Menanggapi hal tersebut, ia menyebutnya sebagai bagian dari dinamika forum, baik serius maupun bercanda.
“Kalau itu dianggap serius, ya bismillah. Apalagi ada dorongan dari para ulama Bangkalan, dan hubungan historis antara kakek saya dengan Syekhona Khalil. Tapi semua itu tetap tergantung muktamirin,” ujarnya.
Ketua PC NU Bangkalan K. H. Makki Nasir juga memebrikan tanggapan adanya dinamika forum dialog yang memunculkan figur Kiai Zulfa untuk mencalonkan Ketua PB NU mendatang.
" Secara aturan, hal itu dimungkinkan selama memenuhi syarat dan mengikuti Tata Tertib Muktamar, siapapun boleh maju di Muktamar, asalkan sesuai aturan. Semua kembali kepada muktamirin,” katanya.
Kiai Makki menegaskan forum dialog kebangsaan ini bukan ajang konsolidasi politik organisasi, melainkan ruang diskusi yang berkembang secara alami dari pertanyaan peserta.Tujuan utamanya adalah membangun kembali spirit patriotisme di tubuh Nahdlatul Ulama dan masyarakat luas.
“Penting bagi NU dalam bernegara untuk terus menumbuhkan patriotisme. Di tengah arus global yang kuat, nilai-nilai kebangsaan harus dirawat dengan mengkaji tokoh-tokoh pendiri bangsa,” pungkasnya.
Dialog kebangsaan ini menjadi momentum reflektif bahwa warisan perjuangan ulama seperti Syekhona Khalil bukan hanya untuk dikenang, tetapi juga untuk dihidupkan kembali dalam sikap, pemikiran, dan pengabdian kepada bangsa dan negara. (*)
PCNU Bangkalan Gelar Dialog Kebangsaan, Tekankan Nilai Sejarah dan Spirit Patriotisme
29 Desember 2025 20:20 29 Des 2025 20:20
Trend Terkini
27 Des 2025 13:53
Bupati Subandi: Cari Nama Kontraktornya, Tidak Usah Diberi Pekerjaan Lagi
23 Des 2025 16:44
Usai Viral, Lurah Sidomoyo Sleman Klarifikasi soal Proyek Jogging Track Stadion Forlantas
27 Des 2025 12:27
Pantai Balekambang Sepi, Kunjungan Wisatawan Anjlok 80 Persen saat Libur Natal
23 Des 2025 12:30
Kades di Jombang Diduga Jual Bantuan Alat Pertanian
26 Des 2025 11:31
Dangdut Academy 7: Valen Dinilai Unggul, Juara Ditentukan Virtual Gift
Tags:
Tasyakuran Dialog kebangsaan syaikhona Kholil pahlawan nasionalBaca Juga:
Ketua Rumah Kebangsaan Banyuwangi Kehilangan Pemimpin yang Tegas dan MenyejukkanBaca Juga:
Yenny Wahid: Gus Dur Tak Hanya Lindungi Minoritas, tetapi Juga Menghormati PerempuanBaca Juga:
Peringati HUT Ke-3, RSUD dr.Karneni Tulungagung Luncurkan Tiga Layanan BaruBaca Juga:
Ulama se-Madura Raya Gelar Munajat Kebangsaan di Makbarah Syaikhona Kholil, Serukan Persatuan NUBaca Juga:
Gelar Istighosah, Warga Robatal Sampang Sambut Penetapan Syaikhona Kholil sebagai Pahlawan NasionalBerita Lainnya oleh Ismail Hasyim
26 Desember 2025 14:05
Penanaman Hexa Reef Pulihkan Ekosistem Pesisir Pantai Tlangoh Bangkalan
24 Desember 2025 18:50
Kadisdik Bangkalan Panggil Kepala Sekolah dan Guru SDN Pangeranan 3 Terkait Video ASN Viral
24 Desember 2025 11:00
Video ASN Berjoged Viral, Disdik Bangkalan Pastikan Pembinaan dan Bantah Pungli Mutasi Kepala Sekolah
18 Desember 2025 09:45
Bupati Bangkalan Tegaskan Sengketa Lahan Sekolah Tak Boleh Ganggu Aktivitas Belajar
17 Desember 2025 18:27
Bupati Bangkalan Lukman Hakim Apresiasi Olimpiade Pelajar, Jadi Wadah Penjaringan Atlet Berbakat
17 Desember 2025 14:06
Lahan SDN Balung Arosbaya Ditutup Kuasa Hukum: Somasi Berakhir, Penutupan Sah Usai Pemkab Tak Beri Kejelasan
Trend Terkini
27 Des 2025 13:53
Bupati Subandi: Cari Nama Kontraktornya, Tidak Usah Diberi Pekerjaan Lagi
23 Des 2025 16:44
Usai Viral, Lurah Sidomoyo Sleman Klarifikasi soal Proyek Jogging Track Stadion Forlantas
27 Des 2025 12:27
Pantai Balekambang Sepi, Kunjungan Wisatawan Anjlok 80 Persen saat Libur Natal
23 Des 2025 12:30
Kades di Jombang Diduga Jual Bantuan Alat Pertanian
26 Des 2025 11:31
Dangdut Academy 7: Valen Dinilai Unggul, Juara Ditentukan Virtual Gift
