Musda XI Golkar Blitar, Ketika Ali Mufti Bicara Soal Toksin dan Masa Depan Partai

29 Oktober 2025 15:01 29 Okt 2025 15:01

Thumbnail Musda XI Golkar Blitar, Ketika Ali Mufti Bicara Soal Toksin dan Masa Depan Partai
Ali Mufti, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Rabu 29 Oktober 2025. (Foto: Favan/Ketik.com)

KETIK, BLITAR – Suasana Aula Rest Area Hand Asta, Srengat, Rabu siang 29 Oktober 2025 tampak berbeda. Balon kuning dan bendera partai berlogo pohon beringin menghiasi ruangan, sementara ratusan kader Partai Golkar dari berbagai kecamatan di Kabupaten Blitar duduk rapi menunggu dimulainya Musyawarah Daerah (Musda) XI.

Di tengah riuh tepuk tangan dan sorak dukungan, Ali Mufti, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, naik ke podium. Suaranya tenang, tapi setiap kalimatnya mengandung pesan kuat: tentang kebersamaan, regenerasi, dan pentingnya menjaga soliditas partai.

“Hari ini saya sangat berbahagia hadir di Kabupaten Blitar dalam rangka Musda Golkar yang ke-11. Tempatnya bagus, auranya positif, dan saya menangkap semangat kebersamaan kader Golkar Kabupaten Blitar sangat kuat,” ujarnya, disambut tepuk tangan peserta.

Musda XI Golkar Blitar ini bukan sekadar rutinitas lima tahunan. Di balik forum resmi itu, tersimpan dinamika politik lokal yang hangat: siapa yang akan memimpin DPD ke depan, dan bagaimana partai kuning ini menjaga soliditas di tengah arus perubahan politik yang makin cepat.

Ali Mufti tampak paham betul medan itu. Ia berulang kali menekankan pentingnya kepengurusan yang “bebas toksin” istilah yang ia gunakan untuk menyebut konflik internal yang kerap menghambat gerak partai.

“Pilih struktur yang solid. Tidak boleh ada yang punya toksin atau merusak kekompakan,” tegasnya dengan nada menekan, seolah mengingatkan sekaligus menegur.

Selain menyerukan konsolidasi, Ali juga membawa pesan regenerasi. Ia ingin Musda kali ini tak hanya memilih pemimpin, tapi juga menyiapkan ruang bagi kader muda untuk naik ke panggung politik daerah.

“Anak muda adalah masa depan bangsa. Mereka harus diberi ruang agar punya pengalaman dan kesiapan menjadi bagian dari perjuangan Partai Golkar,” katanya.

Ali bahkan menegaskan bahwa sedikitnya 50 persen kepengurusan baru harus diisi oleh generasi muda sebuah dorongan yang jarang terdengar lantang di forum formal partai yang dikenal dengan kultur hierarkis.

Sepanjang acara, suasana Musda berjalan hangat dan relatif tertib. Di sela-sela sesi pleno, para peserta berdiskusi santai tentang arah baru partai, diiringi aroma kopi dan rokok yang memenuhi ruangan. Beberapa kader senior tampak memberi ruang bagi wajah-wajah baru yang lebih segar.

Musda XI ini dijadwalkan berlangsung hingga malam hari, dengan agenda utama pemilihan ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Blitar yang baru. Namun di luar hasil formal, Musda kali ini tampaknya lebih dari sekadar pemilihan. Ia menjadi cermin bagaimana Golkar Blitar mencoba menyeimbangkan dua hal yang kadang sulit dipertemukan: tradisi dan pembaruan.

Di panggung Musda itu, gema pesan Ali Mufti menggantung di udara: “Golkar Blitar harus jadi rumah yang bersih dari toksin, tapi penuh energi muda.”.(*)

Tombol Google News

Tags:

Golkar Musda XI Blitar Kabupaten Blitar