KETIK, SURABAYA – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) akan dilaksanakan pada 14 Juli 2025. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menekankan pentingnya kolaborasi antara orang tua dan sekolah.
Eri menyebut pembelajaran berlangsung hingga pukul 12.00 WIB setelah itu anak-anak diarahkan untuk mengasah bakatnya dalam bidang non akademik.
"Setelah jam tersebut, siswa akan mengikuti program Sekolah Wawasan Kebangsaan dan Sekolah Bakat Minat. Program ini dirancang untuk memberikan ruang bagi siswa dalam mengembangkan potensi non-akademik mereka,” paparnya pada Minggu 13 Juli 2025.
Ia meyakini bahwa keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kemampuan akademik, tetapi juga bisa melalui seni, olahraga, atau bidang lainnya.
Oleh karena itu, potensi-potensi ini akan didukung dan diperkuat melalui program sekolah bakat yang berlangsung dari pukul 12.00 hingga 14.00 WIB.
"Apa pun bakat dan minat anak, mari kita dukung sepenuhnya. Saya sangat berharap orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengeksplorasi hobi dan bakatnya," tegasnya.
Selain itu, Eri menegaskan kunci dari perkembangan anak adalah orang tua maka dari itu, Ia meminta orang tua untuk lebih aktif dalam menanamkan nilai-nilai kasih sayang, serta sigap mencari tahu keberadaan anak jika tidak pulang ke rumah.
"Saya berharap orang tua ini mempunyai peranan penting menjaga putra-putrinya. Tidak bisa hanya dititipkan di sekolah," pungkas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Di samping itu, Pemkot Surabaya juga sedang menyiapkan penyerahan seragam gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin (gamis).
Dispendik Surabaya juga menjadikan pencegahan perundungan sebagai fokus utama. Yusuf telah berpesan kepada seluruh SD dan SMP se-Surabaya untuk menerapkan pendekatan edukatif dan membangun sinergi antara guru serta kakak kelas demi memastikan tidak ada perundungan.(*)