KETIK, SURABAYA – Guna melakukan digitalisasi dan perbaikan dalam penanganan medis di Indonesia, tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah sistem penanganan kesehatan personalized medicine berbasis metaverse bernama MediTwin.
Sistem ini diciptakan guna mencapai sistem kesehatan yang efektif, efisien, dan zero error.
Firza Aji Zunaarta selaku ketua tim menyampaikan bahwa saat ini kasus kesehatan di Indonesia masih banyak yang ditangani secara umum menggunakan pendekatan obat dengan dosis yang sama.
Padahal, tidak semua orang memiliki genetik dan gaya hidup yang sama sehingga seringkali penanganan tersebut menimbulkan masalah baru pada seseorang.
"Oleh karena itu kita mengusung konsep personalized medicine dalam MediTwin,” jelasnya.
Lebih lanjut, Firza memaparkan, personalized medicine merupakan sebuah tindakan medis yang disesuaikan pada setiap individu.
Menurut Firza, dengan konsep ini kegagalan pada tindakan medis akan semakin minim karena adanya penyesuaian dengan pasien.
“Personalized medicine akan mempertimbangkan kombinasi obat dan penanganan yang sesuai dengan latar belakang pasien,” tutur mahasiswa Departemen Teknik Biomedik itu.
Tak hanya itu, tim yang dibimbing oleh Eko Agus Suprayitno SSi MT ini pun menginisiasi pengintegrasian database medis dalam MediTwin.
Firza menjelaskan bahwa data rekam medis menjadi salah satu poin penting dalam menangani kasus kesehatan.
“Saat ini, data medis di Indonesia masih belum terintegrasi satu sama lain, padahal database dapat membantu penanganan pasien,” ungkap pemuda asal Tulungagung ini.
Dalam teknisnya, Firza menerangkan bahwa data rekam medis akan melekat pada identitas setiap individu seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Nantinya, informasi berupa riwayat penyakit dan berobat dapat terlihat dalam data diri masing-masing individu. Dari rekam medis tersebut, MediTwin dapat membuat pemodelan-pemodelan sehingga tenaga medis bisa melihat model yang paling sesuai untuk pasien.
Ia menambahkan, penggunaan metaverse dalam MediTwin ini ditujukan untuk meminimalisir risiko kegagalan pada pasien.
MediTwin mempunyai fitur simulasi guna mengetahui persentase keberhasilan, efek samping, serta rekomendasi obat untuk penanganan pasien.
Simulasi ini mencakup pengobatan ringan hingga kompleks dengan menggunakan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR).
Salah satu anggota tim lainnya, Benedicta Sabdaningtyas Pratita Pratanjana menambahkan, MediTwin akan berkembang secara bertahap dalam jangka waktu 10 tahun.
Pengintegrasian data dan perkembangan metaverse menjadi pondasi utama MediTwin untuk dapat terlaksana dengan baik.
“Tak hanya itu, dukungan pemerintah juga dibutuhkan dalam pembentukan regulasi serta perluasan jaringan di Indonesia,” tuturnya.
Melalui gagasannya, tim yang berisikan empat mahasiswa Departemen Teknik Biomedik ITS ini pun telah berhasil meraih medali perunggu dalam kategori presentasi untuk Program Kreativitas Mahasiswa - Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT) pada ajang Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) ke-36 tahun 2023 lalu.
Mewakili timnya, gadis yang akrab disapa Dicta ini mengharapkan agar sistem penanganan kesehatan di Indonesia dapat lebih efektif dan memanfaatkan teknologi untuk meminimalisir error. (*)
Mahasiswa ITS Ciptakan Metaverse Penangan Medis
28 April 2024 13:28 28 Apr 2024 13:28

Trend Terkini

21 Sep 2025 17:30
Terciduk saat Weekend! Kadindik Jatim Aries Paewai Kawal Langsung Kontingen OSN 2025 di Juanda

19 Sep 2025 14:15
Dana Terlambat Cair, Satu Dapur MBG Pacitan Hentikan Aktivitas Sementara

18 Sep 2025 18:47
Terindikasi Judol, Puluhan Penerima Bansos PKH di Simeulue Dicoret

24 Sep 2025 16:05
MBG Probolinggo Berpotensi Merugikan Keuangan Negara, Gajahmada Desak Pengalihan ke Sistem Tunai

19 Sep 2025 15:13
Kabar untuk Kepala Desa dan Pengurus Kopdes Merah Putih di Halmahera Selatan

Tags:
ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember MediTwin Firza Aji Zunaarta Departemen Teknik Biomedik ITS penanganan kesehatanBaca Juga:
Tak Pernah Terlambat Belajar, Wisudawan Tertua ITS Raih Doktor dengan IPK 3,95Baca Juga:
Solusi Hijau dari Surabaya, Limbah Tebu Disulap Jadi Plastik Ramah LingkunganBaca Juga:
Profesor Pertama FKK ITS Bongkar Potensi Sinyal Otak untuk Inovasi NeuroteknologiBaca Juga:
4 Lowongan Kerja Sepekan: Wantimpres hingga DPTSI ITSBaca Juga:
ITS Terjunkan Tim Ekspedisi Patriot ke NTT, Petakan Potensi Pembangunan Kawasan TransmigrasiBerita Lainnya oleh Shinta Miranda

25 September 2025 08:08
Loker Terbaru! Komnas Perempuan Buka Rekrutmen, Klik Link di Bawah untuk Daftar

24 September 2025 20:03
Tak Pernah Terlambat Belajar, Wisudawan Tertua ITS Raih Doktor dengan IPK 3,95

24 September 2025 19:10
Mitra Jagal Keluhkan Rencana Pemindahan RPH ke Osowilangun Surabaya, Dewan Kota Minta Pemkot Dengarkan Aspirasi

24 September 2025 18:31
Wali Kota Eri Minta Dispendukcapil dan DPMPTSP Bahas Perizinan Kos-kosan dengan Komisi A DPRD Surabaya

24 September 2025 13:25
Hari Tani Nasional, Ketua DPD HKTI Jatim HM Arum Sabil: Momentum Emas Tingkatkan Kesejahteraan Petani

23 September 2025 20:15
DPRD Surabaya Bongkar Aturan Tiga KK Satu Alamat, Sepakat Cabut SE dan Dorong Perda Baru

Trend Terkini

21 Sep 2025 17:30
Terciduk saat Weekend! Kadindik Jatim Aries Paewai Kawal Langsung Kontingen OSN 2025 di Juanda

19 Sep 2025 14:15
Dana Terlambat Cair, Satu Dapur MBG Pacitan Hentikan Aktivitas Sementara

18 Sep 2025 18:47
Terindikasi Judol, Puluhan Penerima Bansos PKH di Simeulue Dicoret

24 Sep 2025 16:05
MBG Probolinggo Berpotensi Merugikan Keuangan Negara, Gajahmada Desak Pengalihan ke Sistem Tunai

19 Sep 2025 15:13
Kabar untuk Kepala Desa dan Pengurus Kopdes Merah Putih di Halmahera Selatan

