KETIK, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp, telah mengundurkan diri setelah pertemuan kabinet gagal mencapai kesepakatan untuk memberlakukan sanksi terhadap Israel.
Melansir The Guardian, pengunduran diri Veldkamp, yang diumumkan setelah debat kabinet yang buntu pada Jumat malam waktu setempat, diikuti oleh mundurnya rekan-rekan separtainya dari New Social Contract (NSC). Mereka menuntut tindakan yang lebih tegas terhadap Israel, namun tidak mencapai kesepakatan dengan mitra koalisi lainnya.
Perpecahan ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel. Sebelumnya, Belanda bergabung dengan 20 negara lain untuk menandatangani deklarasi bersama yang mengecam rencana Israel membangun pemukiman ilegal baru di Tepi Barat. Pemukiman yang direncanakan mencakup 3.400 rumah ini dikritik karena berpotensi membelah wilayah tersebut menjadi dua.
Veldkamp, mantan Duta Besar Belanda untuk Israel, menyampaikan kepada kantor berita ANP bahwa ia merasa "tidak cukup mampu mengambil langkah-langkah tambahan yang berarti." Dalam pernyataan pengunduran dirinya, ia menekankan pentingnya diplomasi di tengah ketegangan geopolitik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"kita hidup di masa ketegangan geopolitik yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana diplomasi menjadi lebih penting dari sebelumnya," ungkap Veldkamp.
NSC mendukung penuh keputusan Veldkamp, menuding mitra koalisi mereka, partai kanan-tengah People’s Party for Freedom and Democracy (VVD) dan gerakan populis Farmer-Citizen Movement (BBB). "menolak untuk mengakui situasi yang mengkhawatirkan (di Gaza) dan mengambil tindakan yang diperlukan."
Krisis ini juga dipicu oleh serangkaian protes besar di Belanda. Pada bulan Juni, sekitar 100.000 hingga 150.000 orang berunjuk rasa di Den Haag, menjadikannya demonstrasi terbesar dalam dua dekade, menuntut pemerintah mengambil tindakan terhadap perang di Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun.
Laporan terbaru dari para ahli yang didukung PBB juga menambah tekanan. Mereka menyatakan bahwa Kota Gaza sedang mengalami kelaparan "yang sepenuhnya disebabkan oleh manusia" dan memperingatkan bahwa angka kematian dapat meningkat secara eksponensial. Laporan ini muncul hanya sehari sebelum pengunduran diri Veldkamp.
Sebelumnya, Belanda juga telah menunjukkan ketidakpuasan dengan melarang dua menteri sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, untuk memasuki negara itu pada bulan Juli.(*)