KH M Zuhri Zaini: Sifat Pelit Lebih Berat dari Kikir, Umat Islam Harus Suka Berbagi

28 Juli 2025 20:09 28 Jul 2025 20:09

Thumbnail KH M Zuhri Zaini: Sifat Pelit Lebih Berat dari Kikir, Umat Islam Harus Suka Berbagi
KH M Zuhri Zaini, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo (Foto:Ponirin Mika/Ketik.co.id)

KETIK, PROBOLINGGO – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH M Zuhri Zaini, menekankan pentingnya menjauhi sifat kikir dan pelit dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, sifat pelit bahkan lebih buruk daripada kikir karena dapat menghalangi hubungan seseorang dengan Allah maupun dengan sesama manusia.

Penegasan itu disampaikan KH Zuhri dalam pengajian kitab Riyadhus Sholihin yang rutin digelar setiap sore di Masjid Jami’ Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pengajian pada Ahad, 27 Juni 2025 tersebut diikuti seluruh santri sebagai bagian dari kegiatan wajib pesantren.

“Jangankan dimintai uang, dimintai senyum saja sulit,” ujar KH Zuhri di hadapan para santri, menyoroti betapa beratnya dampak sifat pelit dalam interaksi sosial.

Ia menjelaskan bahwa Islam mendorong umatnya untuk memiliki kepekaan sosial dan semangat berbagi, baik dalam bentuk materi maupun nonmateri. "Kebahagiaan, perhatian, senyuman, bahkan doa pun bisa menjadi bentuk berbagi yang bernilai pahala," katanya.

KH Zuhri mengingatkan bahwa larangan terhadap sifat kikir sangat ditekankan dalam ajaran agama, terlebih bagi mereka yang memiliki kelapangan rezeki. Menurutnya, orang yang kikir akan lebih mudah menghadapi kesulitan dalam hidup.

“Orang yang kikir akan dimudahkan menuju kesulitan, hidupnya tidak akan lapang,” tegasnya. Ia menambahkan, keberkahan hidup tidak semata-mata ditentukan oleh banyaknya harta, tetapi juga oleh keikhlasan dalam berbagi.

Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa sifat kikir kerap menumbuhkan rasa cukup yang keliru hingga membuat seseorang merasa tidak membutuhkan Tuhan maupun sesamanya.

“Barang siapa merasa cukup dan mendustakan balasan kebaikan, maka ia akan merugi di dunia dan akhirat,” ucapnya.

KH Zuhri juga mengingatkan agar manusia tidak menjadi hamba harta, melainkan menjadikan harta sebagai alat untuk kebaikan. “Kalau kita terus menjaga harta, maka kita menjadi budaknya. Sedangkan ilmu justru menjaga kita,” tuturnya.

Ia mengajak para santri dan umat Islam untuk membiasakan diri berbagi, serta yakin bahwa setiap kebaikan akan dibalas oleh Allah SWT. Menurutnya, berbagi bukan hanya meringankan beban orang lain, tetapi juga menjadi jalan menuju keberkahan.

“Orang yang terbebas dari sifat pelit, dialah orang yang beruntung,” pungkasnya.

Pesan tersebut diharapkan menjadi pengingat bagi umat Islam untuk menjalani hidup dengan lebih peduli, dermawan, dan rendah hati. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kiai Zuhri Pelit dermawan Pondok pesantren ponpes Nurul Jadid KH M Zuhri Zaini