Keajaiban di Balik Tragedi, Haikal Bertahan 3 Hari di Bawah Puing Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

2 Oktober 2025 16:39 2 Okt 2025 16:39

Thumbnail Keajaiban di Balik Tragedi, Haikal Bertahan 3 Hari di Bawah Puing Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Proses evakuasi santri dari reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny oleh tim SAR gabungan, Selasa, 1 Oktober 2025. (Foto: Tangkapan layar Instagram @damkar112suroboyo)

KETIK, SIDOARJO – Setelah tiga hari dua malam terjebak di bawah reruntuhan bangunan, seorang santri bernama Syailendra Haikal atau Haikal akhirnya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dari puing gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Santri 13 tahun ini ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Rabu, 1 Oktober 2025 sore dalam kondisi lemah akibat dehidrasi, namun tanpa luka serius maupun patah tulang.

Ia segera dibawa ke RSUD Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan intensif. Dari keterangan sang ibu, Diah Ajeng, ketahanan fisik Haikal diyakini tidak lepas dari kebiasaannya berpuasa sejak kecil.

“Awalnya saya sempat berpikir anak saya sudah tidak ada. Tapi saya terus yakin anakku kuat. Alhamdulillah akhirnya ditemukan selamat,” ungkap Diah Ajeng, Rabu, 1 Oktober  

Sebelumnya, proses evakuasi korban runtuhnya gedung tiga lantai pondok pesantren tersebut terus dilakukan. Hingga Rabu, Basarnas mendeteksi 15 titik keberadaan korban di bawah reruntuhan.

Delapan di antaranya berstatus hitam atau tidak menunjukkan tanda kehidupan, sementara tujuh lainnya berstatus merah, masih bisa berkomunikasi.

Tim penyelamat bahkan menyalurkan makanan dan minuman melalui celah-celah bangunan bagi korban yang masih hidup.

Hingga kini, jumlah korban meninggal dunia akibat peristiwa ini tercatat lima orang, dua di antaranya belum teridentifikasi.

Sejumlah jenazah telah diserahkan kepada keluarga, di antaranya Raffi Catur Okta Mulia Pamungkas (17), Muhammad Masul Haq (14), Muhammad Saleh (22 tahun), dan Alfan Ibrahim Mavik (14).

Sementara itu, jenazah Muhammad Saleh telah dipulangkan ke kampung halamannya di Belitung dan dimakamkan di TPU setempat dengan disaksikan keluarga, kerabat, serta warga sekitar.

Ratusan keluarga santri lainnya masih menunggu kabar di posko darurat yang didirikan Basarnas. Banyak dari mereka yang berharap ada keajaiban anak-anak mereka bisa ditemukan dalam kondisi selamat.

Dari hasil analisis awal, runtuhnya gedung ponpes diduga dipicu oleh kegagalan teknologi konstruksi.

Peristiwa terjadi saat proses pengecoran lantai empat berlangsung, hingga menyebabkan bangunan tiga lantai di area asrama putra ambruk menimpa santri yang sedang melaksanakan salat Ashar.

Saat ini, proses evakuasi dan identifikasi korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan bersama aparat terkait.(*)

Tombol Google News

Tags:

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo syailendra haikal Ponpes ambruk

Berita Lainnya oleh Fitria Novarina