Aliansi Trump dan Pangeran Saudi, Babak Baru Diplomasi Berbalut Investasi Teknologi Raksasa

21 November 2025 04:01 21 Nov 2025 04:01

Thumbnail Aliansi Trump dan Pangeran Saudi, Babak Baru Diplomasi Berbalut Investasi Teknologi Raksasa
Trump bertemu Mohammed bin Salman di White House, 19 November 2025. (Foto: tangkapan layar Youtube Forbes breaking news)

KETIK, SURABAYA – Kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), ke Gedung Putih pada Rabu (19/11/2025) membawa potensi investasi raksasa di tengah kebutuhan modal yang kian masif dalam industri kecerdasan buatan (AI).

Dilaporkan Forbes, pertemuan ini bukan sekadar diplomasi politik, melainkan sebuah pernyataan komersial tegas yang mempertemukan ambisi Riyadh dengan aspirasi teknologi Amerika.

Momen ini terjadi bertepatan dengan berlanjutnya perlombaan teknologi global, ditandai dengan peluncuran Google Gemini 3 dan Grok 4.1 dari xAI pada minggu ini.

Namun, fokus investor kini mulai bergeser; mereka menuntut bukti pendapatan riil, bukan sekadar kecanggihan teknologi semata. Hal ini tecermin dari kenaikan saham Alphabet yang didorong oleh keuntungan nyata layanan cloud.

Ketakutan akan ketertinggalan (FOMO) turut memicu arus modal besar, seperti investasi US$15 miliar yang baru saja diraih Anthropic dari Microsoft dan Nvidia. Dalam konteks inilah Forum Investasi AS-Saudi di Washington menjadi sangat strategis, bahkan dihadiri oleh elit Silicon Valley seperti Elon Musk dan Jensen Huang.

Bagi Silicon Valley, pertemuan ini menandai sebuah realitas baru: kekayaan kawasan Teluk terlalu besar untuk diabaikan, meskipun sempat ada keraguan etis pasca-kasus 2018.

CEO Anthropic, Dario Amodei, mengakui dilema ini dalam memo internalnya. Ia menyebut bahwa menolak pendanaan hanya berdasarkan prinsip moral menjadi semakin sulit dilakukan di tengah tingginya biaya operasional untuk menjalankan bisnis AI saat ini. (*)

Tombol Google News

Tags:

Donald Trump Mohammed bin Salman Gedung Putih Kecerdasan Buatan