KETIK, SURABAYA – Rumah sakit baru yang dibangun Pemkot Surabaya di kawasan Timur tampaknya membutuhkan pertolongan darurat bukan karena lonjakan pasien, tetapi karena pendapatannya yang yang jauh dari target yang dicanangkan.
Hal ini menjadi sorotan tajam dari Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Imam Syafi’i, yang tak segan melontarkan kritik bernada sindiran terhadap kinerja rumah sakit tersebut.
Imam menilai hal ini bukan sekadar soal waktu adaptasi, tetapi cerminan dari perencanaan yang tidak matang baik dari sisi manajemen, promosi layanan, maupun kesiapan fasilitas medis.
Dalam rapat evaluasi triwulan I tahun anggaran 2025, Imam menyebut bahwa hingga Mei 2025, pendapatan RS Eka Candra Rini baru mencapai sekitar Rp 3,56 miliar. Jumlah tersebut sangat jauh dari target pendapatan tahun 2025 sebesar Rp 105 miliar.
“Coba bayangkan, target pendapatan Rp 105 miliar, tapi hingga bulan Mei baru terkumpul Rp 3,56 miliar. Itu pun dengan bed occupancy ratio (BOR) hanya 17 persen. Artinya rumah sakit ini belum optimal sama sekali,” ungkap Imam pada Senin 9 Juni 2025.
Imam mengaku tidak kaget dengan anjloknya pendapatan itu. Ia dejak awal sudah memperingatkan bahwa rumah sakit baru membutuhkan waktu dan proses panjang untuk bisa berkembang, termasuk mencapai titik impas pendapatan.
“Bahkan ketika kami tanya langsung ke Direktur RS Suwandi dan BDH, mereka menyebut butuh minimal lima tahun untuk rumah sakit baru bisa mandiri secara finansial. Ini tidak bisa ujug-ujug langsung untung,” jelas politisi NasDem tersebut.
Tak hanya itu, Imam menyayangkan pembangunan RS Eka Candra Rini yang menelan biaya hampir setengah triliun rupiah, namun belum dilengkapi peralatan esensial seperti CT Scan dan MRI yang sangat dibutuhkan dalam pelayanan medis dan penunjang pendapatan.
“Kalau fasilitas penting seperti CT Scan dan MRI belum ada, terus apa yang bisa diandalkan untuk mengejar target pendapatan dalam tujuh bulan tersisa?," sindir Imam.
Imam bahkan mengibaratkan proses kelahiran RS Eka Candra Rini sebagai bayi yang lahir secara prematur dan dipaksakan. “Rumah sakit ini dulu sangat tergesa-gesa, ibarat bayi yang lahir prematur dan dipaksa lahir dengan dukun pijat. Sekarang yang kerepotan adalah para pengasuhnya,” terangnya
Namun demikian, Imam menegaskan bahwa Komisi D DPRD Surabaya tidak sedang mencari siapa yang harus disalahkan, melainkan mendorong evaluasi bersama demi perbaikan ke depan.
“Secara fisik bangunan rumah sakit ini bagus, tidak kalah dengan rumah sakit swasta. Tapi sayang kalau pendapatannya segini-segini saja,” kata mantan jurnalis kawakan ini.
Maka dari itu, Imam mendesak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menunda rencana pembangunan rumah sakit baru lainnya sampai RS Eka Candra Rini mandiri secara operasional.
“Cita-cita membangun rumah sakit baru nanti dulu. Sekarang ini saja masih ‘bleeding’, jangan mikir yang lain dulu. Biarkan rumah sakit yang sekarang ini jalan dulu dengan sehat,” pungkas Imam Syafi'i Anggota Komisi D DPRD Surabaya. (*)
Imam Syafi’i Sindir Pendapatan Rumah Sakit Eka Candra Rini yang Jauhi Target
9 Juni 2025 20:15 9 Jun 2025 20:15

Trend Terkini

21 Sep 2025 17:30
Terciduk saat Weekend! Kadindik Jatim Aries Paewai Kawal Langsung Kontingen OSN 2025 di Juanda

19 Sep 2025 14:15
Dana Terlambat Cair, Satu Dapur MBG Pacitan Hentikan Aktivitas Sementara

18 Sep 2025 18:47
Terindikasi Judol, Puluhan Penerima Bansos PKH di Simeulue Dicoret

18 Sep 2025 14:26
Dua Desa di Maluku Utara Masuk Daftar 65 Kampung Nelayan Merah Putih Tahap I

19 Sep 2025 15:13
Kabar untuk Kepala Desa dan Pengurus Kopdes Merah Putih di Halmahera Selatan

Tags:
Pemkot Surabaya Rumah Sakit Eka Candra Rini pendapatan RS RS Eka Candra Rini Imam Syafi'i Nasdem Komisi D DPRD Surabaya DPRD SurabayaBaca Juga:
Pemkot Surabaya Perketat Pendataan Penduduk Indekos, Ketua RT Dibekali Akun KhususBaca Juga:
Nurhadi Dorong Optimalisasi Jaminan Sosial bagi Pekerja Migran IndonesiaBaca Juga:
Raya Run, Cara Seru Gen Z Bikin Ekonomi Surabaya Makin NgegasBaca Juga:
Pansus DPRD Surabaya Kritik SE RusunamiBaca Juga:
Viralnya Pasangan Kumpul Kebo, Komisi A DPRD Surabaya Harap Pemkot Gencarkan Pemeriksaan Identitas IndekosBerita Lainnya oleh Shinta Miranda

23 September 2025 02:06
realme 15 Series 5G Era Baru Fotografi Mobile dengan AI Edit Genie, Cukup Ucapkan Perintah

22 September 2025 22:10
Kabar Gembira! Tahun Depan SMA Taruna Nusantara Kembalikan Marwah Sekolah Gratis, Kuota 1.500

22 September 2025 16:13
ESI Surabaya Sebut Piala Wali Kota Jadi Langkah Nyata Wujudkan Gaming City

22 September 2025 15:29
Sing Out Loud 2025, Ajang Spektakuler Bakat Vokal Bergengsi Hadir di PRO AVL Indonesia!

22 September 2025 15:09
Pemkot Surabaya Perketat Pendataan Penduduk Indekos, Ketua RT Dibekali Akun Khusus

19 September 2025 20:11
Raya Run, Cara Seru Gen Z Bikin Ekonomi Surabaya Makin Ngegas

Trend Terkini

21 Sep 2025 17:30
Terciduk saat Weekend! Kadindik Jatim Aries Paewai Kawal Langsung Kontingen OSN 2025 di Juanda

19 Sep 2025 14:15
Dana Terlambat Cair, Satu Dapur MBG Pacitan Hentikan Aktivitas Sementara

18 Sep 2025 18:47
Terindikasi Judol, Puluhan Penerima Bansos PKH di Simeulue Dicoret

18 Sep 2025 14:26
Dua Desa di Maluku Utara Masuk Daftar 65 Kampung Nelayan Merah Putih Tahap I

19 Sep 2025 15:13
Kabar untuk Kepala Desa dan Pengurus Kopdes Merah Putih di Halmahera Selatan

