KETIK, MAGELANG – Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda di Dusun Gogik, Girirejo, Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah terus menjadi sorotan positif berkat kepemimpinan KH Agung Rimawan atau yang akrab disapa Gus Agung.
Di bawah asuhan putra tunggal alm Abah KH Mas'ud Toha pendiri Ponpes ini, Ponpes Nurul Huda tidak hanya maju secara fisik. Tetapi juga menjelma menjadi pusat kegiatan positif yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Visi Pembangunan, Keterbukaan, dan Pendidikan Moral
Sejak mengambil alih kepemimpinan pada tahun 2018, Gus Agung sukses melanjutkan dan mengembangkan perjuangan almarhum ayahnya dengan membawa visi modernisasi tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional.
Visi modernisasi pesantren yang diusung oleh KH Agung Rimawan (Gus Agung) di Ponpes Nurul Huda diwujudkan melalui aksi nyata santri. Tidak hanya mengaji, para santri milenial aktif menjadi kader pertanian masa depan, membudidayakan komoditas unggulan di lereng Gunung Andong. (Foto: PP Nurul Huda for Ketik.com)
Prioritas utamanya adalah pembangunan sarana prasarana pondok. Upaya pembangunan mushola dan gedung baru dilakukan secara aktif dan terbuka, sering melibatkan gotong royong dari berbagai komunitas, seperti pecinta alam, Banser, dan relawan, yang menjadikan ponpes ini "rumah besar" bagi siapa saja yang ingin berbuat baik.
Gus Agung juga dikenal gencar mengajak masyarakat untuk kembali nyantri. Komitmennya pada aspek sosial terbukti dengan penerapan biaya mondok yang sangat terjangkau, bahkan banyak santri yang digratiskan. Ia selalu menekankan pentingnya niat tulus dalam setiap langkah.
"Bila punya niat untuk menjadi lebih baik, jangan ditunda-tunda. Begitu pula dengan mondok, niatkan biaya mondok anak sebagai sedekah jariah agar mendapat rida Allah dan pahalanya terus mengalir," ujarnya Rabu 22 Oktober 2025, memotivasi wali santri dan masyarakat.
Mencetak Kader Pertanian Milenial
Sejalan dengan lokasi pondok di lereng Gunung Andong yang subur, Ponpes Nurul Huda mengambil peran strategis dalam menyiapkan generasi muda yang unggul, khususnya di sektor agrikultur.
Pengasuh Ponpes Nurul Huda, Dusun Gogik, Girirejo, Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, KH Agung Rimawan yang akrab disapa Gus Agung. (Foto: Fajar Rianto/Ketik.com)
Pondok ini aktif mencetak santri petani milenial dengan mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan praktik wirausaha pertanian modern. Para santri didorong untuk menguasai ilmu dan teknologi pertanian terkini melalui praktik langsung budidaya komoditas unggulan seperti buah bit, kentang, dan yang paling prospektif, tanaman Stevia (bahan baku gula industri pengganti tebu).
Untuk memastikan kualitas keilmuan, Ponpes Nurul Huda secara aktif mengirimkan santri untuk mengikuti pelatihan pertanian di Bapeltan (Badan Penelitian Pertanian) Jawa Tengah dan lembaga terkait lainnya. Gus Agung memiliki harapan besar agar para santri kelak tidak hanya berilmu agama, tetapi juga mandiri secara ekonomi.
"Santri hari ini harus siap memimpin masa depan, tidak hanya dalam urusan agama, tapi juga ekonomi. Kami ingin santri Nurul Huda menjadi pengusaha muda pertanian yang sukses, yang menjadikan ilmu agama sebagai fondasi kejujuran dan keberkahan dalam berbisnis," tegas Gus Agung mengenai visinya untuk pondok.
Menurutnya fokus ini bertujuan mengatasi tantangan regenerasi petani sekaligus membuka peluang kerja mandiri bagi lulusan pesantren.
Dampak Positif di Lingkungan Sekitar
Kehadiran Pondok Pesantren Nurul Huda tidak hanya membawa kemajuan di dalam, tetapi juga memberikan dampak positif yang nyata bagi warga masyarakat sekitar.
Di bawah asuhan Gus Agung, pondok pesantren ini berhasil menjadi katalisator bagi perubahan tingkah laku dan perilaku yang lebih agamis di kalangan masyarakat. Hal ini terwujud melalui berbagai kegiatan interaksi dengan warga, yang secara perlahan namun pasti meningkatkan kualitas spiritual dan etika sosial di Dusun Gogik dan sekitarnya.
Semangat Gus Agung dalam memajukan ponpes, memberdayakan umat, dan menyiapkan generasi yang siap kerja melalui sektor pertanian, menjadikan Nurul Huda sebagai mercusuar pendidikan dan peradaban yang membawa kemaslahatan sejati bagi seluruh lingkungan. (*)