KETIK, SURABAYA – Lagu daerah dari Palembang ‘Cuk Mak Ilang’ menjadi pengiring flash mob yang dilakukan oleh ratusan warga lokal dan diaspora Indonesia di Melbourne. Flash mob ini merupakan salah satu kegiatan yang mewarnai Outdoor Festival Indonesia 2025 (FI 2025) pada Minggu, 19 Oktober 2025 di Argyle Square, Carlton, Melbourne.
Festival tahunan ini dipadati oleh lebih dari 3.500 orang dengan menghadirkan ragam pertunjukan seni budaya, kuliner khas Nusantara, hingga bermacam-macam stan UMKM dan komunitas. Festival ini membangkitkan suasana khas Indonesia yang penuh warna serta sebagai tempat berkumpulnya semua kalangan baik dari komunitas diaspora Indonesia maupun warga Australia dan internasional lainnya.
FI 2025 merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh komunitas diaspora Indonesia di Melbourne melalui Festival Indonesia Inc., menggandeng Konsulat Jenderal RI di Melbourne. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan kebergaman budaya Indonesia dan potensi perdagangan, pariwisata, dan investasi Indonesia kepada masyarakat Australia, khususnya di Victoria.
Pertunjukan angklung di Festival Indonesia 2025 (Foto: Portal Kemlu)
Acara dibuka oleh Presiden FI Inc, dr. Cely Goeltom, Konsul Jenderal RI Melbourne Yohannes Jatmiko Heru Prasetyo, Advisor FI 2025 Duta Besar Tantowi Yahya, dan anggota Parlemen Victoria, The Honourable Tom McIntosh MP. Festival juga dihadiri Minister for Community and Multicultural Affairs negara bagian Tasmania, The Honourable Madeleine Olgivie MP.
Terdapat empat kegiatan utama pada FI 2025 yakni FI Goes to School, Indonesian Night, Outdoor Festival dan Business Forum. Tema yang diangkat tahun ini adalah ‘Glorious Sriwijaya’ dengan tujuan mengingat kejayaan Sriwijaya di masa lampau, menonjolkan Sumatera Selatan sebagai promosi.
Setiap tahunnya, Festival Indonesia menjadi salah satu acara yang paling dinanti, baik oleh komunitas diaspora Indonesia di Melbourne, tetapi juga oleh masyarakat lokal yang gemar menikmati kuliner khas Nusantara. Antusiasme tersebut terlihat dari banyaknya stan makanan dan minuman yang menjajakan berbagai hidangan tradisional Indonesia. Sejak pagi hingga sore hari, antrean panjang tampak mengular di hampir setiap tenda yang tersebar di berbagai sudut Argyle Square.
Selain kuliner, Festival Indonesia 2025 juga menghadirkan berbagai stan UMKM dan pelaku usaha yang menampilkan produk-produk khas Indonesia, seperti dari Komunitas Kopi Sriwijaya, She Great Atelier, Klambikoe, dan Pandawi Wastra Collection. Pengunjung turut dihibur dengan beragam pertunjukan di panggung utama, mulai dari musik angklung, tarian daerah, pencak silat, hingga flash mob yang menarik perhatian. Salah satu pengunjung, Tim Holmes, mengaku, “Mendengar musik ini dan berada di sini, rasanya seperti benar-benar berada di Indonesia,” sambil menikmati nasi goreng.
Acara outdoor ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan FI 2025. Sebelumnya, tim penyelenggara telah melakukan promosi melalui program FI Goes to School dengan mengunjungi berbagai sekolah di Melbourne dan Ballarat sejak Juni hingga September 2025.
Selain itu, pada Jumat malam 17 Oktober juga digelar Indonesian Night di Melbourne City Conference Centre (MCCC). Acara ini menampilkan seni tari teater dan pertunjukan khas Sumatera Selatan oleh Saka Gallery serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan. Sekitar 350 tamu hadir menikmati malam budaya tersebut, yang juga dimeriahkan oleh penampilan paduan suara Mudika dan peragaan busana karya Klambikoe by Anna dari Indonesia.
Festival Indonesia 2025 ditutup pada 20 Oktober dengan Forum Bisnis dan pertemuan Business-to-Business (B2B) sebagai upaya nyata mempromosikan potensi ekonomi, perdagangan, pariwisata, dan investasi Indonesia kepada para investor dan pelaku usaha di Australia. Forum ini dibuka oleh Presiden Festival Indonesia Inc. dr. Celyanda Goeltom, Menteri Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan Victoria Danny Pearson MP, serta Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Dr. Siswo Pramono.
Kesuksesan FI 2025 tidak lepas dari dukungan berbagai pihak mulai dari komunitas, diaspora, mahasiswa, Pemda Sumsel, sponsor, hingga relawan yang bersama-sama menyukseskan seluruh rangkaian acara.