KETIK, TEGAL – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tegal menggelar kegiatan Ngaji Bandongan di Pendopo Amangkurat, Slawi, pada Senin, 20 Oktober 2025.
Kegiatan ini mengangkat kitab Adabul Alim wal Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari, yang menjadi pedoman penting dalam menumbuhkan nilai etika dan logika dalam dunia pendidikan.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tegal, Muhammad Aqsho, mengatakan bahwa kitab tersebut memiliki nilai relevan tinggi sebagai panduan bagi para pendidik dan pelajar di era modern.
Kitab karya pendiri Nahdlatul Ulama itu membahas secara mendalam adab antara guru dan murid, serta akhlakul karimah sebagai dasar pembentukan karakter manusia.
“Kitab ini penting sebagai panduan untuk menjadikan guru yang beretika dan murid yang berakhlak. Banyak contoh bagaimana kita bisa menjadi manusia yang berkarakter,” ujar Aqsho.
Sementara itu, KH. Subhan Mubarok selaku pembaca kitab dalam kegiatan tersebut menuturkan, Adabul Alim wal Muta’allim memiliki pengaruh kuat dari pemikiran etika Imam Al-Ghazali, serta berlandaskan pada sumber hadis yang sahih.
“Kitab ini menekankan pentingnya akhlak mulia dalam menuntut dan mengajarkan ilmu. Ia menjadi panduan moral yang relevan untuk diterapkan dalam sistem pendidikan modern,” ungkap KH. Subhan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Tegal, Ischak Maulana Rohman, turut memberikan apresiasi atas inisiatif Kemenag Kabupaten Tegal dalam menggelar kegiatan keagamaan yang edukatif tersebut.
“Santri masa kini harus mampu mengamalkan nilai-nilai dalam kitab ini dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan adab dan etika,” ujarnya.
Kegiatan Ngaji Bandongan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat nilai-nilai moral, spiritual, dan intelektual para santri serta pendidik di Kabupaten Tegal.(*)