Baru Seminggu Diresmikan, Atap SD di Kota Blitar Ambruk! Dewan: Seperti Ditempel-tempel Saja

16 Oktober 2025 17:05 16 Okt 2025 17:05

Thumbnail Baru Seminggu Diresmikan, Atap SD di Kota Blitar Ambruk! Dewan: Seperti Ditempel-tempel Saja
Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Blitar, Yasa Kurniawanto, Kamis 16 Oktober 2025. (Foto: Favan/Ketik)

KETIK, BLITAR – Baru seminggu selesai dikerjakan, atap teras SD Negeri Bendo 1, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, tiba-tiba ambruk pada Kamis 16 Oktober 2025 pagi.

Kejadian ini sontak membuat panik guru dan siswa yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, saat suasana sekolah tengah ramai. Warga sekitar yang mendengar suara keras sontak berlarian menuju lokasi.

“Tadi sekitar jam 10, pas anak-anak masih belajar di kelas. Tiba-tiba bruk! semua panik, guru dan murid langsung keluar,” tutur salah satu warga sekitar yang menyaksikan langsung insiden tersebut.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden yang nyaris menelan petaka itu. Namun, rasa trauma dan ketakutan masih menyelimuti siswa dan guru.

Atap yang ambruk tersebut diketahui merupakan bagian dari proyek rehabilitasi ruang kelas SDN Bendo 1, yang menggunakan dana APBD Kota Blitar Tahun Anggaran 2025 senilai Rp152.543.000. Proyek ini dikerjakan oleh CV Sido Jaya Perkasa dengan masa pengerjaan selama 90 hari kalender. Ironisnya, bangunan baru diserahterimakan sekitar satu minggu lalu.

Anggota Dewan Murka

Menanggapi kejadian ini, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Blitar, Yasa Kurniawanto, meluapkan kekesalannya. Ia menilai, ambruknya atap sekolah menunjukkan indikasi kuat adanya kualitas pekerjaan yang buruk.

“Baru seminggu diserahterimakan, belum sempat dipakai, sudah ambruk. Ini jelas-jelas aneh. Kalau dilihat, pengerjaannya seperti ditempel-tempel saja,” tegas Yasa dengan nada geram.

Yasa pun meminta agar seluruh kegiatan proyek di sekolah tersebut dihentikan sementara. Ia menekankan perlunya investigasi menyeluruh, agar penyebab keruntuhan bisa terungkap secara jelas.

“Kita minta dihentikan dulu, jangan diteruskan sebelum ada hasil investigasi. Kita akan panggil semua pihak dari kontraktor, konsultan, pengawas, sampai PPK,” ujarnya.

Politisi ini juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan kualitas bangunan sekolah, apalagi jika menyangkut keselamatan anak-anak.

“Kami tidak akan tinggal diam. Kalau nanti ditemukan penyelewengan, aparat penegak hukum harus turun. Ini uang rakyat, bukan proyek coba-coba,” tandasnya.

Insiden ini menambah daftar panjang proyek pemerintah daerah yang bermasalah. Padahal, proyek rehabilitasi sekolah seharusnya menjadi upaya memperbaiki fasilitas pendidikan, bukan justru menciptakan ancaman baru bagi keselamatan siswa.

Hingga berita ini ditulis, pihak Dinas Pendidikan Kota Blitar belum memberikan keterangan resmi. Sementara area sekolah yang terdampak kini dipasangi garis pengaman dan tidak diperbolehkan digunakan hingga proses penyelidikan selesai.

Kasus ambruknya atap SDN Bendo 1 ini seakan menjadi alarm keras bagi pemerintah daerah agar tidak lagi mengabaikan pengawasan mutu proyek pendidikan. Sebab, keselamatan anak-anak bukan harga yang bisa ditawar. (*)

Tombol Google News

Tags:

Yasa SD ambruk CV Blitar Kota Blitar DPRD sdn blitar ambruk DPRD Blitar SDN Bendo Blitar