KETIK, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) merangkum laporan kejadian bencana pada periode 20 hingga 21 Oktober 2025 pukul 07.00 WIB.
Laporan pertama hadir karena hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Gunung Sitoli, Sumatera Utara, pada Senin (20/10) pukul 09.45 WIB.
Bencana ini terjadi di Desa Boyo, Desa Mudik, dan Desa Lasara Bahlil di Kelurahan Pasar, Kecamatan Gunung Sitoli, mengakibatkan 86 kepala keluarga dan 86 rumah terdampak.
Kejadian kedua masih di wilayah Sumatera Utara. Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara Lotu, Sitolu Ori, dan Tugala Oyo pada Senin, 20 Oktober 2025.
Sebanyak 108 kepala keluarga dan rumah terdampak. BPBD setempat melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan.
Gelombang pasang dan abrasi juga melanda Kelurahan Hajoran Induk, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, pada Senin dini hari, 20 Oktober 2025.
Peristiwa ini mengakibatkan 15 kepala keluarga dan 15 rumah terdampak, serta satu kios rusak akibat hantaman gelombang tinggi.
BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah segera turun ke lokasi terdampak dan lakukan upaya penanganan darurat kepada warga terdampak.
Beralih ke Provinsi Jawa Tengah, hujan deras disertai angin kencang melanda tujuh kecamatan di Kabupaten Klaten pada Senin, 20 Oktober 2025 pukul 15.40 WIB.
Daerah yang terdampak antara lain Kecamatan Juwiring, Cawas, Klaten Utara, Klaten Tengah, Gantiwarno, Trucuk dan Pedan.
Berdasarkan data yang diterima BNPB dilaporkan satu warga luka ringan dan 34 kepala keluarga terdampak, untuk kerugian materil tercatat 34 rumah rusak ringan, lima tempat usaha rusak ringan, satu fasilitas umum, satu jaringan listrik dan satu kandang ternak rusak ringan dan tiga akses jalan terdampak akibat kejadian ini.
Petugas BPBD Kabupaten Klaten segera melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan aparat serta warga setempat untuk melakukan upaya antisipasi.
Mereka bergotong royong memangkas pohon dan dahan yang lapuk guna mencegah potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan warga.
Menanggapi berbagai laporan bencana yang dipicu oleh cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, serta pohon tumbang.
“Ketika hujan deras dan angin kencang terjadi, utamakan keselamatan diri dan keluarga dengan tetap berada di dalam bangunan yang kuat, menjauh dari jendela, serta menghindari area yang berisiko roboh. Jika sedang dalam perjalanan, kurangi kecepatan, menepilah di tempat aman, dan hindari berteduh di bawah pohon, papan reklame, atau tiang listrik,” tutupnya. (*)