Apel Hari Santri Nasional, Rektor Unisma Tekankan Selektif Memilih Tayangan Soal Pesantren

22 Oktober 2025 11:37 22 Okt 2025 11:37

Thumbnail Apel Hari Santri Nasional, Rektor Unisma Tekankan Selektif Memilih Tayangan Soal Pesantren
Rektor Unisma Prof Junaidi saat memimpin peringatan Hari Santri Nasional di Universitas Islam Malang. (Foto: Aris/Ketik.com)

KETIK, MALANG – Apel Hari Santri Nasional di Universitas Islam Malang (Unisma) berlangsung khidmat. Pelaksanaan apel dilakukan di halaman depan kampus Unisma yang dipimpin oleh Rektor Unisma Prof. Junaidi pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Seperti pada peringatan Hari Santri Nasional sebelumnya. Peserta apel mengenakan sarung dan busana muslim berwarna putih bagi yang laki-laki. Sedangkan bagi perempuan mengenakan pakaian warna putih dan kain jarik. Apel ini diikuti dosen, tenaga kependidikan, dan sejumlah mahasiswa dari Unisma Malang.

Pada apel kali ini juga dibacakan maklumat hari santri dari Pesantren Unisma Ainul Yaqin. Unisma juga menyoroti tayangan kurang proporsional dari salah satu televisi swasta nasional yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat. 

"Trans 7 kami nilai telah menampilkan framing kurang proporsional dan berpotensi menimbulkan persepsi keliru di tengah masyarakat," ucap Muhammad Afifullah Rifa'i selaku Ketua Pesantren Kampus Ainul Yaqin Unisma.

Foto Suasana Apel Hari Santri Nasional di Unisma. (Foto: Aris/Ketik.com)Suasana Apel Hari Santri Nasional di Unisma. (Foto: Aris/Ketik.com)

Menurutnya pemberitaan yang disajikan secara tidak utuh, dengab potongan video dan narasi tambahan tanpa konteks yang jelas. Dimana ini tidak mencerminkan prinsip jurnalistik yang adil, berimbang, dan beretika.

"Hal demikian dapat menimbulkan dampak negatif bagi citra pesantren, yang sejatinya merupakan pilar penting penjaga keutuhan NKRI, moralitas bangsa, dan peradaban Islam di Indonesia," tuturnya.

Di sisi lain, Rektor Unisma Prof. Junaidi juga menekankan seluruh civitas akademi Unisma, baik dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswanya agar selektif dan tidak terprovokasi atas informasi - informasi yang beredar di media sosial.

"Kami mengimbau kepada seluruh santri, alumni, asatidz/asatidzah, serta segenap sivitas akademika Universitas Islam Malang untuk bersikap selektif dalam memilih tayangan media, serta tidak memberikan dukungan terhadap program atau kanal yang tidak menjunjung tinggi nilai kebenaran, adab, dan penghormatan terhadap ulama," ucap Junaidi.

Pihaknya berharap media massa kembali pada khittahnya sebagai pilar keempat demokrasi yang berfungsi mencerdaskan kehidupan bangsa, menghadirkan berita yang objektif, dan menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat. (*)

Tombol Google News

Tags:

Hari Santri Nasional Universitas Islam Malang UNISMA Peringatan Hari Santri Rektor Unisma Prof Junaidi