KETIK, SLEMAN – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Sleman resmi memasuki babak baru kepemimpinan. Melalui Musyawarah Kabupaten (Mukab) ke-9, Yudi Prihantana ditetapkan sebagai Ketua Umum Kadin Sleman periode 2025–2030, menggantikan kepemimpinan sebelumnya yaitu Wahyu Widada.
Agenda strategis dunia usaha ini digelar di Pendopo Parasamya, Kabupaten Sleman, Rabu (17/12/2025), dan berlangsung khidmat dengan kehadiran unsur pemerintah daerah, pelaku usaha, serta jajaran Kadin se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Mukab IX Kadin Sleman dihadiri langsung Bupati Sleman Harda Kiswaya, Ketua Kadin DIY GKR Mangkubumi, unsur Forkopimda Sleman, serta perwakilan Kadin kabupaten/kota se-DIY. Prosesi pengukuhan Ketua Kadin Sleman terpilih dilakukan langsung oleh GKR Mangkubumi sebagai Ketua Kadin DIY.
Pemerintah Dorong Kadin Jadi Motor Penggerak Ekonomi Daerah
Bupati Sleman Harda Kiswaya menegaskan Kadin memiliki peran strategis sebagai jembatan antara pemerintah dan dunia usaha. Menurutnya, sinergi yang kuat menjadi kunci dalam menciptakan iklim usaha yang sehat, inovatif, dan berkelanjutan di Kabupaten Sleman.
“Pemerintah Kabupaten Sleman siap mendukung dan berkolaborasi dengan Kadin Sleman untuk mendorong investasi, inovasi, dan peningkatan daya saing pelaku usaha lokal,” ujar Harda dalam sambutannya.
Ia menilai Mukab ke-9 ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun ekonomi Sleman yang tangguh, inklusif, serta berorientasi pada kesejahteraan masyarakat luas.
Investasi Berkualitas Jadi Sorotan Kadin DIY
Sementara itu, Ketua Kadin DIY GKR Mangkubumi menekankan pentingnya arah investasi yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Ia menyebut seluruh wilayah di DIY, termasuk Sleman, terbuka terhadap investasi yang berkualitas.
“Yang dibutuhkan bukan sekadar investasi besar, tetapi investasi yang baik, ramah lingkungan, serta mampu bekerja sama dan tumbuh bersama masyarakat,” tegasnya.
Menurut GKR Mangkubumi, investasi ideal adalah investasi yang membumi, memberi ruang partisipasi masyarakat, serta memperkuat pelaku usaha lokal, khususnya UMKM dan usaha mikro yang masih membutuhkan penguatan modal dan pendampingan.
Ia juga menyoroti peluang ekonomi baru seiring kehadiran exit tol di wilayah Sleman. Menurutnya, Kadin Sleman memiliki peran strategis dalam mendorong pengusaha lokal agar terlibat aktif dalam pengelolaan rest area maupun pengembangan usaha di sekitar jalur tol.
“Tol bukan hanya memperlancar mobilitas, tapi harus memberi nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha lokal,” katanya.
Yudi Prihantana: Konsolidasi Internal dan Penguatan UMKM Jadi Prioritas
Sebagai Ketua Kadin Sleman terpilih, Yudi Prihantana menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia menegaskan langkah awal kepemimpinannya akan difokuskan pada konsolidasi organisasi dan pembentukan struktur kepengurusan yang solid dan responsif.
“Kami akan segera melakukan konsolidasi, menyusun struktur kerja, serta melanjutkan dan menyelaraskan program Kadin DIY dengan berkolaborasi erat bersama Pemerintah Kabupaten Sleman,” ujarnya.
Yudi menilai Sleman memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, terutama di sektor jasa, pariwisata, perdagangan, serta jumlah UMKM yang terus berkembang. Dukungan infrastruktur, termasuk kehadiran exit tol, dinilainya sebagai peluang strategis untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha lokal.
“Melalui Kadin, kami ingin memastikan UMKM di Sleman benar-benar mendapatkan manfaat dari pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah,” tegasnya.
Tema Mukab: Bangun Ekonomi Sleman yang Tangguh dan Berdaya Saing
Mukab ke-9 Kadin Sleman mengusung tema “Membangun Ekonomi Sleman yang Tangguh, Inklusif, dan Berdaya Saing.” Tema ini mencerminkan komitmen Kadin Sleman untuk tidak hanya fokus pada pemulihan ekonomi pascapandemi, tetapi juga mendorong akselerasi, transformasi, dan penguatan daya saing usaha di daerah.
Dalam sambutannya sebagai Ketua Panitia Mukab sekaligus Ketua Kadin Sleman terpilih, Yudi menegaskan Kadin Sleman ke depan harus menjadi rumah besar bagi seluruh pelaku usaha, mulai dari skala mikro hingga besar.
“Pertumbuhan ekonomi yang kita dorong harus bersifat inklusif, memberi ruang bagi UMKM untuk naik kelas, membuka lapangan kerja, dan menghadirkan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat Sleman,” ungkap Yudi.
Ia menekankan pentingnya semangat kolaborasi dan sinergi lintas sektor. Kadin Sleman, lanjutnya, siap bersinergi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, komunitas, dan seluruh pemangku kepentingan dalam menyukseskan program-program strategis pembangunan.
Harapan Besar untuk Kepemimpinan Baru Kadin Sleman
Dengan kepemimpinan baru ini, Kadin Sleman diharapkan mampu menjadi organisasi yang semakin adaptif, relevan, dan responsif terhadap tantangan zaman. Mukab ke-9 pun diharapkan tidak berhenti sebagai forum musyawarah semata, tetapi menjadi titik awal gerakan kolektif untuk memperkuat ekonomi daerah.
“Dengan kebersamaan, keterbukaan, dan semangat gotong royong, saya yakin Kadin Sleman akan semakin kuat dan mampu memberi kontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi Sleman,” jelas Yudi. (*)
