KETIK, BATU – Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu telah mengimbau kepada seluruh pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan terkait agar mengutamakan sense of crisis (kepekaan) terhadap bencana banjir Sumatera. Hal ini menindaklanjuti Surat Edaran Wali Kota Batu tentang kepedulian kemanusiaan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto, mengatakan surat edaran tersebut telah disosialisasikan secara menyeluruh kepada pelaku usaha pariwisata, pengelola destinasi, hingga pihak terkait lainnya.
“Kami sudah menindaklanjuti surat edaran Wali Kota dengan meneruskannya kepada pelaku usaha dan stakeholder pariwisata. Salah satu poin utama adalah imbauan untuk bersama-sama mendoakan saudara-saudara kita yang terdampak bencana di Sumatera,” ujar Onny, Minggu, 28 Desember 2025.
Selain aspek kemanusiaan, Onny menegaskan bahwa pengelolaan sampah menjadi perhatian serius Disparta, mengingat lonjakan kunjungan wisatawan selama libur panjang berpotensi meningkatkan timbulan sampah di kawasan wisata.
“Pengelolaan sampah ini sangat krusial. Setiap peningkatan jumlah wisatawan pasti berdampak pada munculnya sampah baru. Karena itu kami berharap wisatawan dan pelaku usaha memiliki kesadaran untuk mengelola sampah dengan baik agar tidak terjadi penumpukan,” jelasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Batu Nurochman menerbitkan Surat Edaran Nomor 658.1/3702/35.79.410/2025 tertanggal 23 Desember 2025. Surat tersebut diterbitkan sebagai bentuk empati kemanusiaan atas bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dan Sumatera, sekaligus sebagai upaya pengendalian lonjakan volume sampah di ruang publik selama perayaan Nataru.
Wali Kota Batu Nurochman menjelaskan, perayaan Natal dan Tahun Baru merupakan momentum yang tepat untuk memperkuat solidaritas sosial dan kepedulian kemanusiaan di tengah musibah yang menimpa sesama anak bangsa.
Melalui surat edaran itu, Pemerintah Kota Batu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendoakan para korban bencana sebagai wujud empati dan solidaritas nasional.
Di sisi lain, Pemkot Batu juga menaruh perhatian besar terhadap potensi peningkatan sampah akibat aktivitas ibadah, perayaan, serta meningkatnya kunjungan wisatawan. Oleh karena itu, masyarakat, penyelenggara kegiatan, dan pelaku usaha diimbau untuk menerapkan konsep minim sampah selama perayaan berlangsung.
Penggunaan plastik sekali pakai diharapkan dapat ditekan dengan beralih ke material ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali, guna menjaga kebersihan serta kenyamanan Kota Batu sebagai destinasi wisata.
