Daerah Non Jawa Dominasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

9 November 2025 12:47 9 Nov 2025 12:47

Thumbnail Daerah Non Jawa Dominasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Ilustrasi Pertumbuhan ekonomi Indonesia (Grafis: Mursal/Ketik.com)

KETIK, MALUKU UTARA – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III tahun 2025 yang menunjukkan kinerja nasional tetap solid di tengah ketidakpastian global. Ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen (year on year/yoy), dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp6.060 triliun, dan atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp3.444,8 triliun.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Edy Mahmud, menyampaikan bahwa tingkat pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menandakan adanya penguatan aktivitas ekonomi di berbagai wilayah, terutama di luar Pulau Jawa.

Secara spasial, hampir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan positif pada triwulan III/2025. Hanya Papua Barat dan Papua Tengah yang mengalami kontraksi, masing-masing minus 0,13 persen dan minus 16,11 persen.

Kawasan luar Jawa menjadi pendorong utama laju pertumbuhan nasional. Provinsi Maluku Utara mencatat kinerja paling gemilang dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 39,10 persen yoy, jauh di atas rata-rata nasional. Pertumbuhan pesat ini terutama ditopang oleh sektor hilirisasi industri pertambangan dan pengolahan mineral, dengan komoditas unggulan nikel yang terus memperkuat struktur ekonomi daerah.

Sektor Pertambangan dan Penggalian di Maluku Utara tumbuh 77,33 persen yoy, disusul Industri Pengolahan sebesar 70,06 persen, serta Pengadaan Listrik dan Gas yang meningkat 61,27 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi tercatat pada Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mencapai 15,54 persen, menunjukkan tingginya investasi dan ekspansi aktivitas industri di wilayah tersebut.

Selain Maluku Utara, pertumbuhan tinggi juga dicatat oleh Sulawesi Tengah sebesar 7,79 persen, dan Kepulauan Riau sebesar 7,48 persen. Kedua provinsi ini memiliki karakter ekonomi yang serupa, dengan sektor industri pengolahan dan pertambangan sebagai penggerak utama.

Secara regional, Pulau Sulawesi menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Indonesia, tumbuh 5,84 persen, melampaui rata-rata nasional. Beberapa provinsi seperti Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo juga masuk dalam daftar sepuluh besar pertumbuhan tertinggi nasional. Namun, kontribusi Pulau Sulawesi terhadap total perekonomian nasional masih sekitar 7,36 persen.

Sementara itu, Pulau Jawa masih menjadi pusat kegiatan ekonomi nasional dengan kontribusi 56,68 persen, dan pertumbuhan 5,17 persen yoy. Aktivitas industri, perdagangan, serta jasa yang terpusat di kawasan ini tetap menjadikannya tulang punggung utama perekonomian Indonesia.

Hasil triwulan III tahun 2025 ini menunjukkan bahwa arah pertumbuhan ekonomi nasional semakin menyebar. Dominasi Jawa secara kontribusi masih kuat, namun daerah-daerah non-Jawa kini tampil sebagai penggerak baru, memperlihatkan dinamika positif menuju pembangunan ekonomi yang lebih seimbang dan inklusif.

10 Provinsi dengan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi Triwulan III 2025 (yoy)

1. Maluku Utara 39,10

2. Sulawesi Tengah 7,79

3. Kepulauan Riau 7,48

4. Bali 5,88

5. Sulawesi Barat 5,83

6. Sulawesi Tenggara 5,65

7. Gorontalo 5,49

8. DI Yogyakarta 5,40

9. Sulawesi Utara 5,39

10. Jawa Tengah 5,37

 

Tombol Google News

Tags:

pertumbuhan ekonomi Indonesia Maluku Utara Tertinggi