KETIK, SIDOARJO – Bupati Sidoarjo Subandi mendapat sambutan hangat dari warga Desa Bungurasih, Kecamatan Waru. Saat menghadiri perayaan Hari Jadi Ke-1.165 desa tersebut pada Jumat (31 Oktober 2025), Bupati Subandi berkali-kali ditepuktangani. Program-programnya didukung. Dari rencana renovasi makam leluhur, sertifikasi tanah, hingga pengatasan banjir.
”Setuju. Betul. Setuju sekali, Pak Bupati,” teriak warga saat mendengarkan Bupati Subandi memberikan sambutan.
Acara peringatan Hari Jadi Ke-1.165 Desa Bungurasih dimulai sekitar pukul 13.00. Namun, belum sampai jam tersebut, Bupati Subandi sudah tiba di lokasi. Tokoh masyarakat, ulama, perangkat desa, maupun Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih serta Kades Bungurasih Eko Yulianto menemani Bupati Subandi berziarah ke makam leluhur Desa Bungurasih
Siapakah dia? Masyarakat setempat, secara turun-temurun, merawat pusara Syeikh Sayyid Ibrahim Al-Jaelani. Salah satu penyebar Islam itu juga dikenal sebagai Mbah Ibrahim Al-Jaelani atau Ki Ageng Bungur atau Mbah Jenggot.
Mbah Bungur juga dipercaya sebagai salah seorang waliyulloh yang punya jasa besar bagi perkembangan Islam di Kabupaten Sidoarjo. Bupati Subandi tampak khusyuk berdoa. Ratusan warga Desa Bungurasih menunggu di lokasi acara yang berdekatan dengan kompleks Makam Mbah Jaelani.
Bupati Subandi dan Ketua DPRD Abdillah Nasih berdoa bersama di makam Mbah Ibrahim Al-Jaelani alias Ki Ageng Bungur (Mbah Bungur). (Foto: Fathur Rozq/Ketik.com)
Acara pun dimulai. Ulama setempat KH Ainun Naim kemudian mengajak warga untuk berdoa bersama. Diharapkan, Desa Bungurasih selalu diberi keberkahan, ketenteraman, pemerintahan yang teratur, aman. Jauh dari segala musibah, perpecahan, maupun permusuhan. Desa Bungurasih dibukakan pintu kebaikan, kenikmatan, keselamatan, rezeki, serta dijauhkan dari semua keburukunan dunia.
”Jadikanlah Desa Bungurasih desa yang baik, menyenangkan, sabar, subur, tenang, dengan ridho-Mu ya Allah,” ucap Kiai Ainun Naim.
Dalam sambutan supersingkat, Kades Bungurasih Eko Yulianto mengajak warganya mengenang jasa-jasa leluhur Desa Bungurasih. Peringatan Hari Jadi Ke-1.165 ini menjadi momentum bagi warganya untuk semakin giat membangun desa.
Setelah itu, Bupati Sidoarjo dipersilakan memberikan sambutan. Bupati Subandi menyebut betapa pentingnya Desa Bungurasih bagi kemajuan Kabupaten Sidoarjo. Desa Bungurasih dikenal sebagai pintu gerbang Sidoarjo. Berbatasan dengan Kota Surabaya.
Desa Bungurasih juga merupakan desa yang aktif, produktif, dinamis, dan terus berbenah. Usia yang begitu panjang, sudah memasuki 1.165 tahun, menunjukkan bahwa Desa Bungurasih telah membuktikan kontribusi, peran, dan sejarah besar dalam membangun Kabupaten Sidoarjo.
”Sebagai bupati, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas eksistensi dan kemajuan yang telah dicapai oleh desa ini,” ungkap Bupati Subandi.
Karena itu, Desa Bungurasih akan dibantu dalam berbagai program. Di antaranya, sertifikasi tanah warga di Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Ada 1.521 warga yang mengikuti sertifikasi masal tersebut.
”Kami bantu usahakan secepat mungkin penyerahan PTSL dari BPN. Tinggal penyerahan saja,” jelas Bupati Subandi yang disambut tepuk tangan hadirin.
Warga yang selama ini lahannya butuh kepastian hukum segera memperoleh bukti kepemilikan. Tanah hibah, warisan, yang bertahun-tahun tidak bisa diurus bisa segera selesai. Dengan bantuan kepala desa dan camat.
”Ayo masyarakat Desa Bungurasih kita guyub, rukun, dan menyamakan persepsi dalam membangun Kabupaten Sidoarjo,” ajaknya.
”Setuju. Hidup Pak Bupati,” ujar warga lagi.
Bupati Subandi juga menyebut pentingnya mengatasi persoalan banjir yang terjadi sekitar Bungurasih. Dia mengajak warga bersama-sama mengatasinya. Apalagi, di Bungurasih, ada rumah Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih. Warga bisa sering-sering sowan ke rumahnya untuk berkoordinasi.
”Sampeyan sing sering sowan ke Pak Ketua DPR,” tutur Bupati Subandi.
Ketua DPRD Abdillah Nasih memberikan santunan untuk anak yatim. (Foto: Fathur Rozq/Ketik.com)
Bantu Bangun Pendopo Makam Mbah Bungur
Oleh warga Desa Bungurasih, Bupati Subandi didaulat untuk menandatangani Prasasti Kancana Hari Jadi Ke-1.165 Desa Bungurasih. Prasasti tersebut menjadi simbol komitmen bersama untuk menjaga warisan dan semangat pembangunan desa.
”Mari kita jadikan momentum hari jadi ini sebagai titik tolak untuk terus maju, bersatu, dan berinovasi demi Bungurasih yang lebih baik, lebih hijau, dan lebih sejahtera,” tegasnya.
Bupati Subandi juga berpesan kepada seluruh perangkat desa dan warga Bungurasih untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan publik yang baik, cepat, dan ramah. Warga diminta menjaga kondusivitas lingkungan dan memperkuat semangat gotong royong. Menjaga kelestarian lingkungan, kebersihan, serta mendukung program penghijauan dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
”Selamat hari jadi ke-1.165 Desa Bungurasih. Semoga desa ini semakin jaya. Warganya semakin makmur, dan tetap menjadi kebanggaan Kabupaten Sidoarjo,” ucapnya.
Kepada masyarakat, Bupati Subandi mengatakan dirinya bersama Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih sudah menyiapkan anggaran untuk merenovasi Makam Mbah Bungur. Anggaran disiapkan untuk membangun pendopo di lokasi.
Dengan renovasi itu, peziarah akan semakin nyaman. Apalagi, tempatnya juga cukup luas. Pegiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan terangkat. Perekonomian meningkat.
”Ayo bareng-bareng menjadikan cita-cita masyarakat Bungurasih bisa direalisasikan,” tandas Bupati Subandi. (*)
Bupati Sidoarjo Subandi menandatangani Prasasti Kancana Hari Jadi Ke-1.165 Desa Bungurasih didampingi Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, Camat Waru Nawari, dan Kades Bungurasih Eko Yulianto pada Jumat (31 Oktober 2025). (Foto: Fathur Rozq/Ketik.com)
Haul Mbak Bungur Dibarengkan dengan Peringatan Hari Jadi
Menurut berbagai penelitian dan penelusuran sejarah, Bungurasih sudah dikenal sejak sangat lama. Usia Bungurasih yang telah mencapai 1.165 tahun jauh lebih tua daripada Kota Surabaya (732) tahun, dan Kabupaten Sidoarjo sendiri 166 tahun.
Budayawan Henri Nurcahyo menyebutkan dalam bukunya Bungurasih Desa Kuno, bahwa Bungurasih sudah eksis jauh sebelum kedatangan Mbah Bungur. Buktinya, nama Desa Bungur Lor telah tercatat dalam Prasasti Kancana atau Prasasti Gedangan pada tahun 860 Masehi.
Prasasti Kancana yang ditandatangani saat peringatan Hari Jadi Ke1.165 Desa Bungurasih pada Jumat (31 Oktober 2025). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.com)
Dalam prasasti itu, tertulis tanggal 31 Oktober Tahun 860 Masehi. Jadi, Bungurasih sudah ada sejak tahun 860 Masehi. Bukti lain menunjukkan bahwa Mbah Ibrahim Al-Jaelani atau Mbah Bungur diperkirakan hidup dan menjadi murid Sunan Ampel pada abad ke-15.
Kesimpulannya, asal-usul Desa Bungurasih bukan dari Mbah Bungur, melainkan justru Mbah Bungur itu disebut Bungur karena menetap di desa bernama Bungur. Sampai sekarangnya makamnya terawat dengan baik. Setiap tahun ada peringatan (haul).
Haul Mbah Ibrahim Al-Jaelani seharusnya dilakukan pada tanggal 13 Juli 2025. Bertepatan dengan 17 Muharram 1447 H. Namun, pada 2025 ini, Pemerintah Desa Bungurasih sepakat peringatan haul Mbah Ibrahim Al-Jaelani dibarengkan dengan peringatan Hari Jadi Ke-1.165 Desa Bungurasih, yaitu 31 Oktober 2025. (*)