KETIK, SIDOARJO – Hujan deras mengguyur Sidoarjo pada Sabtu (20 Desember 2025). Ruang perawatan di RSUD Notopuro Sidoarjo kebanjiran. Pasien rawat inap merasa tidak nyaman. Bupati Sidoarjo Subandi meminta saluran drainase di rumah sakit itu dinormalisasi. Perlu kajian mendalam agar hal serupa tidak terulang.
Pada Minggu (21 Desember 2025), Bupati Bupati Subandi menyaksikan langsung kondisi ruang pelayanan yang kebanjiran di RSUD Notopuro. Kondisi dan penyebab dicermati. Solusinya dicari dan dirumuskan.
”Saya ingin melihat langsung kondisi di lapangan pasca banjir (di RSUD Sidoarjo). Bagaimana kondisi pembuangan air sehingga menyebabkan sampai banjir. Setelah melihat secara langsung, bisa ditentukan langkah apa yang diambil oleh pemerintah,” katanya.
Bupati Subandi juga menegaskan akan melakukan kajian bersama tim pemerintah daerah dan RSUD Notopuro untuk bisa menyelesaikan masalah banjir ini bersama-sama. Agar pelayanan di RSUD tidak terganggu lagi oleh banjir. Untunglah gangguan itu berlangsung sekitar 2 jam saja.
”Pihak rumah sakit tetap memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien serta mencari solusi agar banjir segera tertangani,” ucapnya
Setelah menyaksikan langsung kondisi saluran pembuangan air, Bupati Subandi memerintahkan Dinas PU Bina Marga Sidoarjo untuk mengambil tindakan terhadap beberapa bangunan yang didirikan di sempadan sungai.
Sebab, fungsi drainase kurang maksimal karena keberadaan bangunan itu. Agar alat berat yang akan menormalisasi saluran tidak terhambat oleh bangunan-bangunan, perlu ada penangangan. Sempadan sungai, yaitu lahan 2 meter dari bibir sungai, akan dioptimalkan.
”Kita akan melakukan menyusuran kepada masyarakat yang tinggal di bibir sungai. Jangan sampai membuat bangunan di bibir sungai atau bahkan mendirikan bangunan di atasnya,” tegasnya.
Mendirikan bangunan di sempadan sungai merugikan banyak pihak. Jika terjadi banjir, yang akan rugi masyarakat luas. Apalagi dampaknya sampai mengganggu pelayanan publik, seperti rumah sakit.
”PU Bina Marga kami minta bisa menambahkan pompa air agar segera dilakukan penyedotan jika terjadi banjir,” tambah Bupati Subandi. (*)
