KETIK, BATU – Wali Kota Batu, Nurochman, mengenalkan Cooperative Smart Agriculture Ecosystem (CooSAE) saat audiensi dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jakarta.
CooSAE merupakan koperasi multi pihak yang berperan sebagai koperasi induk untuk koperasi desa/kelurahan di Kota Batu.
Audiensi tersebut diterima langsung oleh Sekretariat Kementerian Koperasi dan UMKM bersama Deputi Bidang Kewirausahaan serta jajaran pejabat kementerian lainnya pada Senin 22 September 2025.
“Meskipun dikenal sebagai pusat pariwisata, mayoritas masyarakat Kota Batu adalah petani. Melalui CooSAE, saat ini kami sudah bekerja sama dengan pasar modern seperti Superindo," ujar Wali Kota Batu Nurochman, Selasa 23 September 2025.
"Kedatangan kami ke sini tentu ingin membangun kolaborasi dan mencari dukungan program kementerian yang selaras dengan visi misi Pemkot Batu dalam memajukan UMKM,” sambungnya.
Nurochman menjelaskan, CooSAE berfungsi sebagai offtaker hasil produksi, pusat pembinaan kelembagaan, fasilitator akses pembiayaan, serta penggerak pengembangan produk unggulan pertanian dan UMKM.
CooSAE juga menjadi induk dari 24 Koperasi Merah Putih yang telah dibentuk di seluruh desa dan kelurahan Kota Batu.
"Sekaligus menjadi motor digitalisasi usaha dan pemetaan potensi lokal agar mampu menembus pasar modern hingga ekspor," tambahnya.
Dalam Audensi tersebut, dibahas pula peluang kerja sama strategis antara Pemkot Batu, CooSAE, dan Kementerian UMKM dalam memperluas akses pembiayaan, memperkuat kelembagaan koperasi, serta meningkatkan daya saing produk pertanian dan UMKM Kota Batu.
"Pemkot Batu berharap audiensi ini dapat ditindaklanjuti dengan kerja sama konkret, sehingga UMKM dan petani Kota Batu semakin berdaya, kualitas produk semakin meningkat, serta akses pasar semakin luas," tegas Nurochman.
