Akademisi Universitas Proklamasi 45: KDMP Jadi Solusi Ekonomi Kerakyatan ala Presiden Prabowo

23 Agustus 2025 19:00 23 Agt 2025 19:00

Thumbnail Akademisi Universitas Proklamasi 45: KDMP Jadi Solusi Ekonomi Kerakyatan ala Presiden Prabowo
Dr H PK Iwan Setyawan, SH MH, salahsatu akademisi dari Universitas Proklamasi 45, Sleman, D I Yogyakarta. (Foto: Fajar Rianto/Ketik)

KETIK, SLEMAN – Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), program inisiatif Presiden RI Prabowo Subianto, diharapkan menjadi solusi dalam memperkuat ekonomi kerakyatan di tingkat desa. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui semangat gotong royong dan kekeluargaan, mengubah ekonomi yang lemah menjadi kuat, layaknya lidi yang bersatu.

Presiden Prabowo menggambarkan filosofi KDMP dengan perumpamaan lidi. “Satu lidi mudah patah, tetapi jika disatukan akan memiliki kekuatan besar dan manfaat luas.” Prinsip inilah yang menjadi dasar gotong royong dalam KDMP, terutama untuk menjawab persoalan ekonomi yang kerap dihadapi petani.

Salah satu persoalan utama petani adalah anjloknya harga gabah akibat minimnya infrastruktur pengeringan dan penyimpanan, sulitnya akses pasar, serta dominasi tengkulak. KDMP hadir dengan membangun berbagai unit usaha yang dapat menopang perekonomian desa sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Akademisi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, Dr. H. PK Iwan Setyawan, SH, MH, menyatakan dukungannya terhadap program prioritas Presiden Prabowo tersebut.

“KDMP dapat menjadi salah satu contoh program pemberdayaan masyarakat desa yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya, Sabtu, 23 Agustus 2025. 

Iwan menambahkan, pemikiran ini sejalan dengan gagasan Mohammad Hatta, Bapak Koperasi Indonesia, bahwa koperasi merupakan bentuk ekonomi kerakyatan yang cocok untuk Indonesia karena berlandaskan prinsip gotong royong, saling menolong, dan kekeluargaan.

Dengan pengelolaan tepat, menurutnya, KDMP mampu menjadi solusi atas panjangnya rantai distribusi, keterbatasan modal, serta dominasi tengkulak yang kerap menekan harga petani.

“Selain itu, koperasi ini juga dimaksudkan untuk menekan biaya bagi konsumen,” jelasnya.

Iwan menekankan, KDMP dirancang untuk memperkuat ekonomi desa melalui pengembangan usaha bersama. Ada tujuh gerai wajib yang menjadi pondasi awal, yaitu:
1.    Gerai Sembako – menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
2.    Apotek Desa & Klinik Desa – memberi layanan kesehatan dasar masyarakat.
3.    Kantor Koperasi & Simpan Pinjam – memfasilitasi layanan keuangan anggota.
4.    Gerai Cold Storage/Cold Chain – menjaga kualitas hasil pertanian.
5.    Gerai Logistik – memperlancar distribusi barang desa ke pasar dan sebaliknya

Menurut Iwan, penerapan teknologi juga menjadi kunci agar koperasi lebih efisien, transparan, dan adaptif.

“Digitalisasi memungkinkan otomatisasi proses, mempermudah pemantauan kinerja, serta memperluas layanan melalui platform online. Ini membuat koperasi lebih modern, kompetitif, dan bermanfaat bagi anggota di era digital,” paparnya.

Agar KDMP berjalan maksimal, Iwan menekankan pentingnya manajemen koperasi. Tiga aspek utama yang harus dikelola secara profesional adalah manajemen operasi, manajemen keuangan, dan manajemen pemasaran.

Selain itu, ada delapan faktor krusial lain yang perlu diperhatikan:
1.    Pengelolaan organisasi yang jelas dan profesional.
2.    Partisipasi aktif anggota agar merasa memiliki.
3.    Dukungan pemerintah dan stakeholder, termasuk akses pendanaan, pelatihan, dan pasar.
4.    Kemampuan manajemen SDM, keuangan, dan operasional.
5.    Komitmen pada prinsip koperasi dengan pengelolaan demokratis.
6.    Kemampuan adaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis.
7.    Pengembangan SDM secara berkelanjutan.
8.    Pengelolaan risiko yang tepat.

“Untuk itulah KDMP memerlukan dukungan semua pihak—pemerintah, swasta, dan masyarakat desa—agar efektif dan mencapai tujuannya,” tegas Iwan.

Ke depan ia berharap, KDMP yang bermakna “bekerja bersama”, dapat menjadi salah satu sokoguru perekonomian nasional untuk memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat, sesuai dengan nilai Pancasila dan UUD 1945. (*)

Tombol Google News

Tags:

KDMP Pilar Ekonomi Desa Gotong royong ekonomi kerakyatan Pembangunan desa Kesejahteraan Masyarakat Program Pemberdayaan ekonomi nasional akademisi Universitas Proklamasi 45 Sleman Dr H PK Iwan Setyawan SH MH