KETIK, MALANG – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Malang (Unisma) menjadi salah satu pilihan tepat bagi calon mahasiswa yang bercita-cita sebagai dokter. Pasalnya, FK Unisma tak hanya mempelajari teori secara umum, namun meletakkan agama sebagai dasar dari pengetahuan.
Rektor Unisma, Prof Junaidi menjelaskan, pada tahun pertama, mahasiswa FK Unisma harus ikut dalam Pondok Pesantren Ar-Razi. Di sanalah pemahaman dan pengetahuan tentang agama diberikan kepada para calon dokter muslim.
"Mahasiswa FK pada tahun pertama harus ikut kwgiatan di Ponpes Ar-Razi sehingga peletakan dasar pengetahuan, pemahaman dan karakter keagamaan, kita tanamkan," ujarnya, Kamis 14 Agustus 2025.
Menurutnya, melalui program pondok pesantren, mahasiswa akan menjadi dokter yang memiliki pemahan dan mampu mengimplementasikan amaliyah keagamaan dengan kuat. Di sana, mahasiawa pun dapat belajar untuk menghafalkan Al-Quran dan ilmu agama.
"Kita fasilitasi semua dan sudah bekerja sama demgan banyak rumah sakit terkait kebituhan pembelajaran mahasiswa pada program profesi," katanya.
Melalui pembekalan karakter, Prof Junaidi memastikan tidak ada tindak perploncoan pada mahasiswa FK seperti yang sempat ramai terjadi di beberapa kampus. Hal tersebut sejalan dengan pendeklarasian diri bahwa Unisma menjadi kampus yang anti kekerasan, perundungan, maupun radikalisme.
"Unisma sudah membentuk satgas dalam rangka penanggulangan kejadian semacam itu. Jangan khawatir terjadi perundungan," tegasnya.
Berdasarkan akreditasi yang dimiliki, FK Unisma mampu menerima hingga 200 mahasiswa baru. Namun pada tahun ini kuota yang ditetapkan hanya 100-120 mahasiswa saja untuk menjaga kualitas penyelenggaraan pendidikan.
"Makanya dengan hanya menerima sejumlah itu, kota bisa jaga kualitas penyelenggaraan pendidikan yang baik. FK sudah 13 kali penyelenggaraan UKMPPD, mahasiswa bisa lulus 100 persen di ujian pertama," pungkasnya. (*)