KETIK, MALANG – Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang baru saja selesai menggelar acara Yudisium dengan peserta sebanyak 231 mahasiswa, Malang, 15 Juli 2025.
Salah satu mahasiswi bernama Yulianti Br. Saragih meraih predikat Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab (BSA) terbaik 1. Yuli sendiri, panggilan akrabnya, lahir di Batam pada 02 Juli 2001 dan sekarang tinggal di Medan, Sumatera Utara.
Sebagai mahasiswa terbaik sekaligus penghafal Alquran, ia tidak pernah menyangka akan meraih penghargaan tersebut. “Sebenarnya menjadi yang terbaik itu tidak pernah terduga oleh saya.” Pungkasnya.
Yuli memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,87 juga menegaskan bahwa pentingnya memperhatikan dan memperbaiki nilai akademik selama perkuliahan. Baik dari semester 1 sampai dengan semester 8. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu syarat atau penilaian untuk menjadi mahasiswa terbaik adalah dilihat dari nilai selama perkuliahan.
Yuli bersama kaprodi Bahasa dan Sastra Arab Dr. Abdul Basid, S.S., M.Pd dan rekan-rekannya. (Foto: Lalu Ahmad/Ketik)
“Perlunya menjadi mahasiswa yang rajin dari awal, karena itu akan membentuk nilai dan kepribadian kita sendiri,” tambahnya.
Untuk mencapai prestasi yang membanggakan ini tentu tidak mudah. Yuli sendiri menjabarkan keluh kesahnya selama perkulaihan. Bahwa rintangan terberat yang sebenarnya dihadapi mahasiswa adalah diri mereka sendiri. Seperti rasa malas. “Yang paling berat adalah melawan rasa malas dalam diri sendiri. Malas belajar, malah mengerjakan tugas, bahkan malas untuk masuk kuliah,” tegasnya.
Ia juga berpesan bagi adik tingkatnya untuk membetulkan niat mereka untuk kuliah. Tidak hanya itu, ia juga menegaskan bagaimana supaya mahasiswa itu bisa untuk fokus dengan kuliahnya, di samping ikut berbagai macam kegiatan ekstra di kampus maupun di luar kampus. “Yang paling peting adalah niat dari awal untuk apa. Dan tidak lupa juga untuk meminta doa dari orang tua,” ujarnya. (*)
