KETIK, SURABAYA – Musim hujan bulan November 2025 membawa dampak bagi pengendara roda empat yang melintas sepanjang ruas jalan tol. Baik itu ruas tol di Jawa Timur dan di daerah lain.
Hujan di Jawa Timur sudah merata. Sehingga membawa dampak bagi pengendara yang melalui jalan tol. Hujan yang turun hampir setiap saat dengan intensitas sedang dan lebat. Angin kencang sering terjadi pada saat hujan lebat.
Pengendara mobil yang melintasi tol pada musim hujan harus mempersiapkan kendaraan dalam kondisi prima. Mulai dari rem, ban maupun wiper.
Kendaraan yang lewat tol, kondisi ban harus laik jalan. Ban yang kondisinya tinggal 50 persen (tipis) saat lewat tol dalam keadaan hujan harus ekstra hati-hati.
Ban yang kondisinya mempiis, pada saat mengerem mendadak dikuatirkan akan selip., Sebab, ban tersebut daya cengkramnya sudah berkurang.
Tidak kalah pentingnya meneliti pegas rem. Kampas rem yang menipis akan berpengaruh pada saat pengendara menginjak pegas rem. Akan berbahaya bila rem diinjak secara mendadak, kendaraan akan oleng.
Jasa Marga memberikan tips bagi pengendara di jalan saat hujan:
Pada saat hujan lebat atau intensitas rendah, kondisi jalan lebih licin. Pengemudi kendaraan harus mengurangi kecepatan. Sehingga laju kendaran bisa stabil
Bila kendaraan beriringan, maka jaga jarak yang perlu diperhatikan. Dalam kondisi demikian pengemudi tidak melakukan pengereman secara mendadak.
Hindari genangan air. Bila mobil meluncur dengan kecepatan tinggi, dikhawatirkan mobil akan terpelanting. Nyalakan lampu apabila cuaca kelihatan redup atau kabur. Begitu juga wiper diusahakan dalam kondisi baik.
Sementara itu, H Sumarli, salah satu warga Surabaya yang sering melintas jalan tol ketika pulang kampung ke Kota Ponorogo bercerita bahwa melintas jalan tol Surabaya-Jombang harus ekstra hati-hati.
Sebab, jalan tol di ruas tersebut sering terjadi kecelakaan. Bahkan tidak jarang terjadi kecelakaan beruntun. “Pada saat hujan jalanya licin, saya harus mengurangi kecepatan,” kata Abah Ali.
Dia biasanya pada musim kemarau lewat tol Surabaya-Madiun dengan kecepatan 120 km/jam.
Tohir, 56 tahun, pengendara bus antara kota Surabaya-Madiun juga merasakan bahwa ruas tol Surabaya Jombang juga rawan kecelakaan lalu lintas.
“Saya kalau melintas di ruas tol Surabaya-Madiun mengurangi kecepatan. Apalagi penumpang bus penuh,” katanya saat ditemui di Terminal Bungurasih, Sidoarjo.(*)
