KETIK, SURABAYA – Di tengah panasnya Kota Surabaya, puluhan warga Apartemen Bale Hinggil datang berbondong-bondong ke kantor Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Senin 13 Oktober 2025.
Bukan untuk mengurus administrasi atau meminta bantuan sosial, mereka datang membawa keluhan yang sudah menyesakkan selama berbulan-bulan hidup tanpa listrik dan air sejak April lalu.
Mereka datang dengan wajah lelah, tapi penuh tekad. Di tangan mereka tergenggam map berisi surat tuntutan, dan di hati mereka tersimpan satu harapan: agar pemerintah kota mendengar suara warga yang selama ini hidup dalam gelap dan haus secara harfiah.
“Kami sudah berbulan-bulan tanpa air dan listrik karena belum ada titik temu antara warga dan pengelola,” ujar Hariyangsih, salah satu perwakilan warga Apartemen Bale Hinggil.
Bagi Hariyangsih dan puluhan keluarga lainnya, hari-hari tanpa air dan listrik bukan sekadar ketidaknyamanan, tapi ujian hidup. Anak-anak mereka harus belajar dengan senter atau lilin, para orang tua menimba air dari luar kompleks, dan lansia harus bertahan di udara panas tanpa kipas.
“Kami hanya ingin hak kami dipenuhi. Listrik dan air itu kebutuhan pokok, bukan fasilitas tambahan,” katanya dengan nada tegas namun getir.
Permasalahan warga Apartemen Bale Hinggil bukan hanya tentang fasilitas yang terputus. Di balik gelapnya malam tanpa listrik, tersimpan persoalan pelik antara warga dan pihak pengelola, PT Tlatah Gema Anugerah.
“Kalau pengembang masih menunggak PBB tapi bersikap sewenang-wenang kepada warga, itu tidak adil. Kami berharap Pemkot memberikan tindakan tegas,” ujar Hariyangsih.
Warga menilai pengembang justru melanggar tanggung jawabnya sebagai pengelola, termasuk tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang mencapai sekitar Rp7 miliar. Ironisnya, sebagian warga yang sudah memenuhi kewajiban pembayaran justru kehilangan akses terhadap fasilitas dasar.
“Ini jelas tidak adil. Ada yang belum bayar tapi listrik dan airnya tetap menyala, sementara kami yang taat justru diputus,” keluhnya.
Kondisi itu memunculkan rasa frustasi dan ketidakpercayaan. Tak hanya air dan listrik, kini persoalan kepemilikan unit pun menggantung.
“Kami sudah bayar lunas, tapi sampai sekarang AJB belum juga ditandatangani. Kami butuh kepastian hukum atas kepemilikan tempat tinggal kami,” ujar Hariyangsih.
Ketika jalan negosiasi dengan pengelola buntu, warga memutuskan untuk memperjuangkan haknya lewat jalur hukum dan advokasi.
Mereka menyerahkan surat resmi ke DPRKPP dan melaporkan dugaan pelanggaran ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, KPK, dan kepolisian.
“Ini bukan lagi soal administrasi, tapi soal kejujuran dan tanggung jawab. Kami sudah melaporkan dugaan pelanggaran ini ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, KPK, dan kepolisian,” tegas Hariyangsih.
Di tengah kelelahan dan ketidakpastian, satu harapan tetap mereka bawa agar Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mau mendengarkan langsung suara warga.
“Kami berharap bisa menyampaikan aspirasi kami secara langsung dan didengarkan oleh Pak Wali Kota Eri Cahyadi. Kami percaya beliau bisa memberikan keadilan bagi warga yang selama ini terabaikan,” pungkasnya.
Perjuangan warga Apartemen Bale Hinggil adalah potret kecil dari bagaimana rakyat berjuang untuk hak-hak dasarnya. (*)
Warga Apartemen Bale Hinggil Datangi DPRKPP Surabaya, Tuntut Keadilan setelah Hidup Tanpa Listrik dan Air Sejak April
13 Oktober 2025 20:32 13 Okt 2025 20:32
Trend Terkini
21 Nov 2025 20:39
970 NIP Terbit, Halsel Kejar Pelampungan Tiga Usulan PPPK Paruh Waktu
23 Nov 2025 06:43
Kabupaten Lebak Raih Peringkat Pertama SAKIP 2024, Terbaik di Banten
21 Nov 2025 17:19
Dedikasi Dua Talenta Mandaong Mengalir Hingga Liga Dua Indonesia
23 Nov 2025 19:30
Bikin Mudah Wisatawan, TransJatim Lewati Tiga Destinasi Terkenal di Kota Malang
26 Nov 2025 06:10
Pasutri Diduga Jadi Korban Perampokan di Palembang, Suami Tewas dan Istri Kritis
Tags:
Bale Hinggil Apartemen Bale Hinggil DPRKPP Surabaya Surabaya hidup tanpa air Warga SurabayaBaca Juga:
Kota Surabaya dan Malang Diprakirakan Hujan Ringan 28 November 2025, Cek Info Cuaca Jawa TimurBaca Juga:
[FOTO] Demo Buruh Jatim di Surabaya Tuntut Kenaikan UMP 2026Baca Juga:
Kota Surabaya dan Kota Blitar Diprediksi Berawan Hari Ini! Cek Daerahmu SekarangBaca Juga:
Kelembaban Udara Tinggi pada Akhir November 2025, BMKG Ungkap PenyebabnyaBaca Juga:
Cuaca Kota Surabaya 26 November 2025 Diprakirakan Hujan Ringan, Jember Hujan PetirBerita Lainnya oleh Shinta Miranda
30 Oktober 2025 15:28
Banyaknya Keluhan Masyarakat Soal Motor Brebet, DPRD Surabaya Dorong Pertamina Tak Hanya Minta Maaf
29 Oktober 2025 05:15
Pendidikan untuk Siapa? Petani Kedung Cowek Terancam Tergusur Demi Sekolah Rakyat
28 Oktober 2025 21:11
Makna Baru Sumpah Pemuda Menurut Yona Bagus: Gen Z Hadapi Perang Pikiran dan Inovasi
28 Oktober 2025 19:05
Marak Konten Mihol, Pemkot Surabaya Minta Influencer Tak Jadi Corong Iklan
28 Oktober 2025 18:57
Benang Emas, Saat Mesin Jahit Mengubah Nasib Ratusan Warga MBR Surabaya
27 Oktober 2025 16:00
[FOTO] Ketika Spesialis Mall Bangun Rumah Sakit, Begini Tampilan Istimewa Siloam Hospitals Surabaya, Gak Ada Bau Obat!
Trend Terkini
21 Nov 2025 20:39
970 NIP Terbit, Halsel Kejar Pelampungan Tiga Usulan PPPK Paruh Waktu
23 Nov 2025 06:43
Kabupaten Lebak Raih Peringkat Pertama SAKIP 2024, Terbaik di Banten
21 Nov 2025 17:19
Dedikasi Dua Talenta Mandaong Mengalir Hingga Liga Dua Indonesia
23 Nov 2025 19:30
Bikin Mudah Wisatawan, TransJatim Lewati Tiga Destinasi Terkenal di Kota Malang
26 Nov 2025 06:10
Pasutri Diduga Jadi Korban Perampokan di Palembang, Suami Tewas dan Istri Kritis
