KETIK, SAMPANG – Wakil Bupati Sampang, H. Ahmad Mahfudz, menyatakan dukungan penuh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai program tersebut menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan.
Menurut H Ahmad Mahfudz, program MBG bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan gizi dan ketimpangan akses pangan bergizi. Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, dapur MBG di Kabupaten Sampang terus bertambah jumlahnya.
"Sejauh ini saya sering turun langsung meresmikan dapur MBG. Alhamdulillah, jumlahnya di Sampang terus meningkat dari waktu ke waktu," ujar pria yang akrab disapa Lora Wabup itu pada Kamis, 2 Oktober 2025.
Dia menegaskan bahwa penyebaran dapur MBG tidak hanya terpusat di kawasan perkotaan, tetapi telah menjangkau hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Sampang.
"Pemerataan ini sangat penting. Jangan sampai dapur MBG hanya tersedia di pusat kota. Jika dapur MBG hadir hingga pelosok desa, maka manfaatnya akan berlapis. Pertama, memastikan kebutuhan pangan bergizi warga miskin dan kelompok rentan terpenuhi. Kedua, menekan angka stunting yang masih menjadi persoalan serius di Madura, termasuk Sampang," jelasnya.
Ia merujuk pada data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2024 yang menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Sampang masih berada di atas rata-rata provinsi.
"Dengan hadirnya dapur MBG, ibu hamil, balita, dan anak sekolah memiliki akses yang lebih baik terhadap makanan bergizi. Ini adalah bentuk investasi jangka panjang dalam kesehatan generasi penerus," tambahnya.
Selain aspek kesehatan, Wakil Bupati Sampang Ahmad Mahfudz menilai program MBG juga berkontribusi terhadap perputaran ekonomi lokal. Sebab, sebagian besar bahan makanan yang digunakan di dapur MBG dibeli dari petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil di sekitar lokasi.
"Jadi manfaatnya ganda: gizi masyarakat terjamin, ekonomi rakyat kecil juga bergerak," tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Sampang, lanjut H Ahmad Mahfudz, berkomitmen untuk terus mendorong percepatan realisasi program MBG sesuai arahan Presiden Prabowo. Ia menilai MBG sebagai bagian dari ikhtiar besar pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang sehat dan produktif.
"Program MBG bukan sekadar bagi-bagi makanan. Ada visi besar di dalamnya: memastikan rakyat Indonesia tidak kekurangan gizi dan mampu bersaing di masa depan," ujarnya.
Ia juga membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari organisasi masyarakat, pondok pesantren, hingga dunia usaha, untuk turut mendukung keberadaan dapur MBG.
"Kolaborasi lintas sektor akan mempercepat tercapainya target program ini," katanya.
Ia kembali menegaskan komitmennya agar setiap kecamatan di Kabupaten Sampang memiliki dapur MBG yang aktif.
"Kami ingin memastikan tidak ada satu pun warga Sampang yang tertinggal dalam mendapatkan makanan bergizi. Ini adalah hak dasar rakyat yang harus dijamin oleh negara," tandasnya.
Lebih lanjut, H Ahmad Mahfudz berharap agar program MBG ke depan tidak hanya berjalan secara formal, tetapi menjadi budaya gotong royong di tengah masyarakat.
"Kalau kesadaran kolektif tumbuh, saya yakin tujuan besar Presiden untuk membangun bangsa yang sehat dan kuat bisa tercapai lebih cepat," pungkasnya.(*)