KETIK, JEMBER – Universitas Jember (UNEJ) kembali menegaskan perannya dalam aksi kemanusiaan dengan mengirimkan Tim Relawan Medis dan Tenaga Kesehatan (Nakes) ke Kabupaten Aceh Tamiang.
Rektor UNEJ Iwan Taruna menegaskan, selain mengirimkan relawan medis, pihaknya juga memberi perhatian serius kepada mahasiswa UNEJ yang terdampak bencana alam di Pulau Sumatera. Ia menyampaikan komitmen tersebut sejalan dengan kebijakan Kemdiktisaintek yang meminta seluruh perguruan tinggi melakukan pendataan mahasiswa terdampak.
“Kami sedang mendata mahasiswa asal Pulau Sumatera yang terdampak bencana. Data ini akan kami serahkan ke Kemdiktisaintek agar dapat diusulkan memperoleh bantuan sesuai kondisi masing-masing,” ujar Iwan Taruna saat dikonfirmasi, Kamis, 18 Desember 2025.
Langkah ini menjadi bagian dari Program Pengabdian Masyarakat Tanggap Bencana yang difasilitasi Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Sebanyak 12 personel tenaga kesehatan diberangkatkan untuk memberikan layanan medis bagi masyarakat terdampak bencana. Tim tersebut terdiri atas dokter, perawat, apoteker, serta tenaga kesehatan lintas disiplin yang akan bertugas selama kurang lebih dua pekan hingga 31 Desember 2025. Mereka sudah dikirim sejak awal pekan ini.
Ia menjelaskan, bentuk bantuan yang disiapkan pemerintah mencakup berbagai skema, mulai dari keringanan hingga pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT), termasuk dukungan biaya hidup apabila dibutuhkan. “Bantuannya fleksibel, disesuaikan dengan tingkat dampak yang dialami mahasiswa,” tambahnya.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UNEJ Yuli Witono menekankan bahwa jarak geografis tidak mengurangi kepedulian sivitas akademika UNEJ terhadap warga terdampak bencana di Aceh. Ia menyebut pengiriman tim ini sebagai bentuk nyata solidaritas kebangsaan.
“Sesuai arahan Rektor, UNEJ tetap hadir membantu. Dengan semangat UNEJ Bergerak dan Berdampak untuk Aceh, khususnya Aceh Tamiang, kami mengerahkan seluruh potensi yang ada,” kata Yuli Witono.
Ia menjelaskan, relawan berasal dari berbagai unit kerja dan mendapat dukungan penuh dari para dekan serta Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UNEJ. Tim medis tersebut dipersiapkan untuk bertugas satu hingga dua minggu dengan fokus pada pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan.
“Kami memastikan seluruh kompetensi relawan dapat dimanfaatkan secara optimal agar kehadiran tim ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran UNEJ Ulfa Elfiah menjelaskan bahwa komposisi tim relawan telah disesuaikan dengan kebutuhan medis yang ditemukan di lapangan. UNEJ mengirimkan tenaga kesehatan dengan keahlian spesifik untuk menjawab persoalan kesehatan pascabencana.
“Tim terdiri dari satu dokter spesialis kandungan, dua dokter umum, tiga residen bedah umum, dua perawat, satu apoteker, serta didukung tim kedokteran gigi,” jelasnya.
Menurut Ulfa, layanan medis yang diberikan mencakup penanganan penyakit kronis yang memerlukan obat rutin, perawatan luka akut, serta pelayanan kesehatan bagi ibu hamil. Ia berharap kehadiran relawan UNEJ dapat membantu percepatan pemulihan kesehatan masyarakat Aceh Tamiang. (*)
