KETIK, SURABAYA – Puluhan anak-anak tampak serius memperhatikan layar komputer dan kertas yang tersedia di atas meja. Sesaat kemudian, mereka memulai menggoreskan peralatan warna di atas kertas dan memulai menggambar secara digital.
Anak-anak ini sedang serius untuk mengikuti ujian manga internasional yang diselenggarakan oleh "Riyoma Manga Kentei". Menariknya, ujian manga ini baru pertama kali di Surabaya dan tim penilai langsung dari Jepang.
CEO Riyoma Collage, Shinichi Satake mengungkapkan, pihaknya menggelar ujian manga ini karena sudah menjadi salah budaya asal Jepang yang telah mendunia.
"Dan tentunya dengan anime juga. Banyak anak-anak, khususnya ingin menggambar manga sendiri. Itu yang membuat mereka semangat saat menggambar manga," katanya saat ditemui di Fairway Nine Mall, Surabaya, Minggu, 9 November 2025.
Lanjutnya, ujian manga ternyata setiap tahunnya mengalami peningkatan. Antusiasme peserta juga semakin banyak setiap kali ada ujian menggambar manga.
"Tahun ini total dari seluruh itu (nasional) 705 orang yang ikut. Itu total keseluruhan dari Jakarta, Surabaya dan ada juga yang ikut secara online," jelasnya.
Selain itu, terpilihnya Surabaya sebagai salah satu kota penyelenggara ujian manga karena Kota Pahlawan ini merupakan kota terbesar kedua di Indonesia.
"Selain itu Surabaya punya sister city dengan Kota Kochi di Jepang. Maka dari itu saya sangat senang bisa menyelenggarakan ujian manga di sini," jelas pria asal Kochi ini.
Satake melanjutkan, setelah peserta menggambar manga. Hasil karyanya langsung dilihat oleh penilai asal Jepang.
"Ujian ini akan kami cek dengan sensei yang ada di Jepang dan tentunya setiap komen (sensei) akan menjadi semangat dan motivasi bagi anak-anak tersebut," terangnya.
Terpisah, Co-Founder Ohaio School Surabaya, Widyana Susanti menambahkan para peserta yang ikut ujian manga berasal dari berbagai jenjang sekolah.
"Mereka kurang lebih dari TK, dari usia 4 tahun ke atas sampai dewasa," katanya.
Lanjutnya, ujian manga ini disesuaikan dengan kemampuan masing-masing peserta.
"Ada jenjang level-levelnya. Sesuai dengan usianya. Mereka juga ada yang ikut secara online dan offline," lanjutnya. (*)
