KETIK, MALANG – Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan yudisium kepada 231 mahasiswa. Momen tersebut menjadi periode awal mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmunya di masyarakat setelah lulus.
Dekan Fakultas Humaniora UIN Malang, Dr M Faisol menjelaskan teradapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para lulusan. Ia mengutip dari kitab milik Imam Ghazali bahwa kebahagian sempurna dapat dicapai melalui keseimbangan dan rngendalian 3 potensi dalam diri manusia.
"Pertama adalah potensi syahwat, keinginan yang dimiliki oleh manusia. Keinginan untuk makan, minum, lulus tepat waktu, dan lainnya adalah representasi syahwat. Bahasanya, keinginan terhadap yang nikmat," ujarnya, Senin, 14 Juli 2025.
Dekan Fakultas Humaniora Dr M Faisol menyerahkan piagam penghargaan kepada Pemred Ketik M Naufal Ardiansyah selaku narasumber yang juga lulusan Sastra Inggris Fakultas Humaniora UIN Malang. (Foto: Lutfia/Ketik)
Kedua, ialah potensi amarah atau emosi yang kerap muncul akibat reaksi terhadap sesuatu. Kedua hal tersebut telah melekat dalam diri manusia.
"Dua potensi ini sudah build in dalam diri kita. Jangan sekali-kali menghilangkan keduanya karena ketika kita hidup tanpa itu, namanya kita mati. Itulah kekuatan yang membuat kita hidup," lanjutnya.
Faisol menjelaskan masih ada 1 potensi yang menjadi penyeimbang antara syahwat dan amarah, yakni ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan hadir sebagai penyeimbang dan menyempurnakan kebahagiaan.
"Saya percaya, hari ini ilmu mahasiswa yang diyudisium sudah sempurna. Meskipun ilmu yang diraih penuh dengan lika-liku. Kalau sudah punya syahwat dan amarah tanpa diimbangi ilmu pengetahuan, apa yang bisa diraih," tuturnya.
Menurut Faisol, ketiga hal tersebut masih dapat disempurnakan apabila dilengkapi dengan rasa syukur. Tiadanya syukur hanya membuat manusia semakin sulit meraih kebahagiaan.
"Setelah ini mahasiswa akan kembali pada masyarakat. Tapi identitas sebagai alumni Fakultas Humaniora masih terus dibawa. Setelah ini merek akan melakukan perubahan dalam diri masing-masing," tegasnya.
Pada yudisium tersebut diikuti dengan pembekalan dan motivasi dari salah satu alumni sekaligus Pemimpin Redaksi (Pemred) Ketik.com M Naufal Ardiansyah.
Pemimpin Redaksi Ketik M Naufal Ardiansyah saat menjadi narasumber pembekalan kepada mahasiswa peserta yudisium Fakultas Humaniora UIN Malang di Home Theatre, Senin (14/7/2025). (Foto: Lutfia/Ketik)
Ia membagikan pengalamannya menjelajahi dunia kerja usai lulus dari Jurusan Sastra Inggris Fakultas Humaniora UIN Malang.
"Ketika sudah keluar dari kampus, yang kita tawarkan ke dunia kerja bukanlah ijazah, tapi skill, kemampuan, keterampilan yang diterpa selama kuliah," ujarnya.
Saat ini persaingan dunia kerja sangat tinggi, lulusan baru dituntut untuk memiliki lebih dari satu keahlian. Selain itu, citra diri yang positif juga harus digalakkan untuk menarik perhatian HRD.
"Persaingan sangat tinggi, paling tidak harus punya keterampilan menulis, public speaking, memanfaatkan relasi, dan lainnya. Mahasiswa adalah pewarta untuk diri sendiri, silakan wartakan diri melalui medsos agar ada jejak digital yang positif," pungkasnya.(*)