KETIK, MALANG – Kunjungan Ketik ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Brawijaya (UB) mendapatkan sambutan hangat dari Dekan, Ahmad Imron Rozuli beserta jajaran. Dari hasil kunjungan tersebut, diperoleh kesepakatan untuk membangun hubungan baik antara pers dan akademisi.
Imron menjelaskan Fisip UB selalu terbuka menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk media mainstream. Mengingat Fisip UB juga memiliki program studi Ilmu Komunikasi yang erat hubungannya dengan media.
"Kami terima kasih atas kunjungannya karena pada dasarnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan media itu harus terus dilaksanakan," ujarnya, Selasa 8 Juli 2025.
Sebagai perguruan tinggi, Fisip UB selalu responsif dengan perkembangan isu, kebijakan, dan permasalahan sosial yang ada di Indonesia. Dosen-dosen Fisip UB juga memiliki bidang keilmuan beragam yang mampu memberikan perspektif akademik yang kaya dan relevan terhadap beragam dinamika sosial.
"Fisip ini bisa dikatakan serba bisa. Kami tidak hanya berbicara masalah politik dan pemerintahan saja, bahkan kesehatan mental karena ada Psikologi, sampai isu-isu lain," jelas pria yang murah senyum itu.
Sementara itu, CEO Ketik, Kiagus Firdaus menjelaskan dunia akademik memiliki peran besar dalam membentuk opini publik yang cerdas dan kritis. Peran tersebut harus dikolaborasikan dengan insan media untuk menjembatani pemikiran kampus agar berdampak pada masyarakat secara luas.
"Kami melihat Fisip UB sebagai salah satu pusat pemikiran sosial dan politik yang besar di Indonesia. Tentu kerja sama nanti bisa dilakukan dengan menghadirkan informasi mendala, berbasis data dan berimbang," ujarnya.
Salah satu bentuk kerja sama yang akan segera direalisasikan ialah bedah buku garapan Kiagus Firdaus, dengan tajuk Anti Cerai Pasangan Kepala Daerah. Topik dan pembahasan dari isi buku tersebut dinilai sesuai dengan karakter Fisip UB yang tanggap akan dinamika kehidupan kepala daerah.
"Kita berharap akan ada kerja sama yang berkelanjutan antara Fisip UB dan Ketik. Kita juga memiliki semangat kolaborasi, terutama dengan dunia pendidikan," pungkasnya.(*)
