KETIK, MOJOKERTO – Upaya mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat kembali digelorakan. Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR) menjalin kemitraan strategis dengan Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Itu melalui program Kemitraan Masyarakat bertema “Pengelolaan Homestay Berbasis Teknologi Digital untuk Meningkatkan Daya Saing Wisata Trowulan”.
Bertempat di Balai Desa Trowulan, program ini dilaksanakan pada Sabtu (28/6/2025) dan dihadiri puluhan warga pelaku usaha dan calon pengelola homestay.
Kegiatan ini bertujuan membekali masyarakat dengan wawasan dan keterampilan dalam mengelola homestay yang kompetitif, berkelanjutan, dan terintegrasi dengan teknologi digital.
Masyarakat Trowulan cukup senang menyambut kehadiran Fakultas Vokasi Unair. (Foto: dok vokasi Unair)
Tiga narasumber dari Fakultas Vokasi UNAIR tampil membagikan ilmu praktis sesuai bidang keahlian mereka.
Materi pertama disampaikan Nur Emma Suriani, S.Sos., M.Si. dari Prodi Manajemen Perhotelan. Ia menekankan pentingnya kesiapan manajemen homestay, mulai dari perencanaan, sikap layanan, hingga legalitas usaha.
"Pelayanan tidak hanya soal keramahan, tapi juga soal memahami kebutuhan tamu dan menjaga kualitas. Pendaftaran HKI dan sertifikasi usaha juga penting agar usaha kita diakui dan terlindungi secara hukum,” jelasnya.
Selanjutnya, Rizka Miladiah Ervianty, S.E., M.SM. dari Prodi Pemasaran, mengajak warga untuk aktif mempromosikan homestay melalui media digital.
“Media sosial bisa jadi etalase paling efektif. Konten yang menarik, ulasan positif, dan konsistensi dalam promosi akan meningkatkan visibilitas homestay Anda,” ujarnya. Ia juga menambahkan pentingnya mengukur kepuasan tamu melalui survei agar usaha terus berkembang.
Mengenal Kredit dan Cara Mendapatkannya
Sesi ketiga dibawakan oleh Eka Lestari Hafqi Putri, S.E., M.SM. dari Prodi Perbankan, yang mengupas tuntas soal akses permodalan.
Materi meliputi unsur, bentuk, dan prinsip kredit, serta proses pengumpulan informasi sebelum pengajuan pinjaman.
“Memahami cara kerja kredit sangat penting agar kita bisa memanfaatkannya secara bijak untuk pengembangan usaha,” tutur Eka.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif. Salah satu peserta, Agis Sagita, menanyakan pentingnya penggunaan kata “diskon” dalam pemasaran di Online Travel Agent (OTA).
Ia juga berkonsultasi tentang desain ruang aula miliknya yang hendak dikembangkan menjadi homestay. Para narasumber memberikan jawaban aplikatif dan mendorong peserta untuk memanfaatkan potensi lokal secara maksimal.
Program ini menjadi awal dari pendampingan berkelanjutan UNAIR dalam mendukung desa wisata berbasis edukasi dan teknologi. Dengan semangat kolaboratif, Desa Trowulan diharapkan semakin siap menyambut wisatawan dengan layanan homestay yang unggul, profesional, dan digital-friendly. (*)