Tekan Stunting, Pemkot Malang Perkuat Ketahanan Pangan Keluarga Lewat Urban Farming

16 Desember 2025 15:02 16 Des 2025 15:02

Thumbnail Tekan Stunting, Pemkot Malang Perkuat Ketahanan Pangan Keluarga Lewat Urban Farming
Salah satu urban farming yang ada di Kota Malang, jadi upaya intervensi stunting. (Foto: Lutfia/Ketik.com)

KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang mengandalkan ketahanan pangan keluarga sebagai salah satu strategi menurunkan angka stunting. Salah satu langkah yang diambil adalah melalui pengembangan urban farming dan budidaya perikanan di tingkat RT dan RW.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan. Ia menjelaskan Pemkot Malang melakukan penanganan penurunan stunting dengan cara lintas sektoral (crosscutting). 

Dispangtan Kota Malang sendiri mengambil peran melalui aktivitas urban farming dan budidaya perikanan. Termasuk melalui kelompok masyarakat di tingkat RT maupun RW. 

"Kalau di kami lebih mengarah ke usaha ketahanan pangan dalam keluarga, kelompok, maupun tingkat RT dan RW. Melalui pembangunan kegiatan pertanian kota urban farming yang terintegrasi antara budidaya tanaman, budidaya ikan, dan peternakan skala perkotaan," ujar Slamet, Selasa 16 Desember 2025.

Kota Malang sendiri saat ini memiliki sekitar 115 kelompok urban farming yang tersebar di setiap kelurahan. Slamet menjelaskan terdapat kecenderungan peningkatan jumlah kelompok urban farming setiap tahunnya. 

"Untuk kegiatan urban farming, kami setiap tahun melaksanakan pelatihan dan monitoring. Baik itu yang baru maupun yang sudah berjalan. Nah yang baru ini mekanismenya biasanya berasal dari usulan Musrenbang ataupun Pokir DPRD," ucapnya. 

Menurut Slamet, urban farming berkembang sebab luas lahan pertanian yang semakin berkurang di Kota Malang. 

"Jadi berusaha menghadirkan pertanian itu konsepnya skala perkotaan. Sebetulnya cukup mudah asalkan kelompok urban farmingnya selalu aktif. Kami juga berusaha memfasilitasi dengan mempertemukan dengan CSR," ungkapnya. 

Sedangkan untuk intervensi di bidang perikanan maupun peternakan lebih diarahkan untuk budidaya ikan nila dan lele. Ikan nila dinilai cukup bagus untuk intervensi stunting sebab memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. 

"Setiap tahun kelompok budidaya ikan nila dan lele selalu ada yang baru. Insyaallah juga di 57 kelurahan di Kota Malang sudah ada semuanya," jelas Slamet. 

Kemudian untuk peternakan diarahkan dengan melakukan ternak skala peternakan untuk menghasilkan telur. 

"Nah dari itu bisa kita ambil sumber proteinnya maupun sumber dari gizi yang lain seperti sayur mayurnya. Kalau proteinnya kan bisa dari telur dan ikannya," tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Urban Farming Kota Malang Intervensi Stunting Stunting Kota Malang Stunting Ketahanan Pangan Keluarga Dispangtan Kota Malang