KETIK, SURABAYA – Pameran seni rupa kembali digelar di Galeri Dewan Kesenian Surabaya (DKS) mulai tanggal 30 Agustus 2025 hingga 7 September 2025. Menariknya pameran yang diberi nama Synthesis ini berbeda karena melibatkan tiga disiplin seni rupa, yaitu logam, cat air, dan digital printing.
Ketua Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (Kolcai) Budi Bi menyampaikan, pameran ini bisa terwujud karena ingin menghadirkan keberagaman dalam satu ruang.
"Biasanya di Surabaya pameran hanya menampilkan satu disiplin, misalnya hanya lukisan atau drawing. Lewat Synthesis, kami ingin menunjukkan bahwa seni bisa menyatu meski berbeda medium," katanya pada Rabu, 3 September 2025.
Budi Bi sendiri dalam pameran tersebut membuat tiga karya lukis cat air berukuran besar. Dimana banyak simbol dan imajinasi yang seakan mengajak pengunjung menemukan keajaiban lewat visual.
Perupa logam asal Surabaya, Henry Siswanto yang ikut serta memamerkan karya seninya membuat 10 karya patung logam dan satu motor kustom.
Alasannya membuat karya seni berbahan logam karena sesuai dengan latar belakang pendidikannya, yaitu arsitektur dan ia ingin menyampaikan pesan tentang teknologi dan ketahanan hidup.
Rudy Crut, ilustrator yang kini berkarir di Amerika Serikat memajang 12 karya digital printing. Karyanya menampilkan fantasi. Tujuannya ingin menyampaikan, jika seni terus berkembang terus.
Rudy Crut dikenal lewat portofolionya yang sudah banyak diakui dunia internasional, seperti Riot Games hingga Marvel.
Pameran yang sudah dipersiapkan sekitar dua bulan ini juga terdapat sisi menarik lain, yaitu semua karya yang dipamerkan belum pernah dipamerkan sebelumnya. Alias baru pertama kali ini diperkenalkan kepada pengunjung.
Ke depan, semua perupa berharap pameran lintas disiplin seperti ini bisa terus berkembang dengan melibatkan lebih banyak seniman dari berbagai bidang.
Pameran Synthesis dibuka oleh kurator seni rupa asal Bandung, Asmuni Jono Irianto pada Sabtu, 30 Agustus 2025 lalu. (*)