KETIK, SURABAYA – Awal September ini menjadi momen yang dinanti oleh warga Surabaya. Jalanan kota kembali dipenuhi warna-warni bunga tabebuya yang mekar indah.
Jalan Ahmad Yani kembali mencuri perhatian warga dan pengendara. Deretan pohon tabebuya yang berjajar di sepanjang jalan utama ini sedang mekar serentak, menciptakan pemandangan bak terowongan bunga yang menawan.
Warna pink dan putih mendominasi, berpadu dengan rimbun daun hijau yang meneduhkan jalanan.
Fenomena ini selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu.
Bunga Tabebuya di depan Gedung Graha Pena Surabaya. (Foto: Shinta Miranda/Ketik)
Pengendara yang melintas kerap memperlambat laju kendaraan hanya untuk menikmati keindahan bunga yang berguguran di jalan. Tak sedikit warga yang sengaja datang, berhenti di trotoar, lalu mengabadikan momen tersebut.
Fenomena ini rutin terjadi setiap tahun, biasanya antara September hingga November, tergantung musim hujan.
Mekarnya tabebuya pun menjadi daya tarik tersendiri, banyak warga memanfaatkan momen ini untuk berfoto dan mengunggahnya di media sosial.
Sejarah Tabebuya di Surabaya
Keindahan tabebuya di Surabaya bukanlah kebetulan. Pohon ini mulai diperkenalkan pada era kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini (2010-2020) sebagai bagian dari program penghijauan kota.
Saat itu, Pemerintah Kota Surabaya mencari tanaman yang mampu bertahan di iklim panas, memiliki perawatan mudah, dan bisa mempercantik kota.
Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus untuk jenis kuning) akhirnya dipilih karena karakteristiknya yang mirip sakura mekar serempak dan menciptakan suasana romantis namun tetap cocok tumbuh di tanah dan cuaca Surabaya.
Ribuan bibit ditanam di jalan protokol, taman kota, dan ruang terbuka hijau.
Langkah ini terbukti berhasil. Tabebuya tak hanya mempercantik kota, tetapi juga membantu menyerap polusi udara dan mengurangi efek panas di permukaan jalan.
Kini, keberadaan tabebuya menjadi ikon musiman Surabaya yang selalu dinantikan, layaknya musim semi di negeri empat musim.
Lebih dari sekadar keindahan, tabebuya menjadi simbol perubahan wajah Surabaya menuju kota hijau.
Pohon ini mengingatkan warga akan pentingnya menjaga ruang terbuka hijau dan mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Dengan mekarnya tabebuya tahun ini, Surabaya sekali lagi menunjukkan bahwa kota metropolitan pun bisa tetap hijau, sejuk, dan estetis. (*)
