Sunyi di Taman Pelangi Menanti Pembangunan Flyover Penghubung Ahmad Yani-Jemursari

30 September 2025 16:55 30 Sep 2025 16:55

Thumbnail Sunyi di Taman Pelangi Menanti Pembangunan Flyover Penghubung Ahmad Yani-Jemursari
Kondisi rumah warga dan musala yang tersisa di Jl. Jemur Gayungan 1 (Foto: Frederico Yudyanto Tampubolon/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Kawasan Taman Pelangi, Jalan Jemur Gayungan 1, kini terlihat berbeda dari biasanya. Seiring rencana pembangunan flyover penghubung Ahmad Yani-Jemursari yang akan dimulai pada 2026, sebagian besar rumah di wilayah ini sudah kosong ditinggalkan pemiliknya.

Relokasi pada Jl. Jemur Gayungan 1 yang berada di kawasan Taman Pelangi tak terhindarkan karena jalur flyover akan memakan ruang hunian warga setempat.

“Sekarang sisa 10 KK yang masih tinggal dan menunggu arahan lebih lanjut dari Pemkot,” ungkap salah satu warga yang masih tinggal di kawasan tersebut.

Di sisi Tenggara Jl. Jemur Gayungan 1, masih terdapat rumah yang berdiri utuh, sementara di sisi berlawanannya sudah mulai rata tanah. Beberapa halaman dipenuhi rerumputan liar yang tumbuh tak terurus. Tumpukan bata, kayu, dan perabot bekas terlihat menumpuk di sudut-sudut kawasan yang sudah rata tersebut.

Foto Setengah rumah penduduk Jl. Jemur Gayungan 1 telah rata dengan tanah (Foto: Frederico Yudyanto Tampubolon/Ketik)Setengah rumah penduduk Jl. Jemur Gayungan 1 telah rata dengan tanah (Foto: Frederico Yudyanto Tampubolon/Ketik)

Pada jalur sepanjang 80 meter lebih tersebut terdapat 8 rumah warga dengan kisaran luas bangunan 110 meter persegi yang masih berdiri, lengkap dengan musala kecil yang masih digunakan untuk ibadah.

Rumah-rumah tersebut kontras dengan bangunan-bangunan lain yang sudah kosong. Beberapa rumah tampak rusak, dindingnya retak, sementara beberapa lainnya tampak berantakan karena diisi oleh tumpukan barang yang siap dipindahkan kapan saja.

Di tengah barisan rumah tersebut, masih ada sebuah musala kecil dengan luas kira kira 126 meter persegi yang tetap digunakan warga sekitar untuk beribadah.

Kini, kawasan Taman Pelangi terlihat terbagi dua: sebagian rumah telah ditinggalkan oleh penghuninya, sementara sebagian lain masih ditinggali dan menunggu kepastian.

Foto Lapangan belakang musala Jemur Gayungan 1 menjadi rumput liar dan penuh bekas bongkaran rumah warga (Foto: Frederico Yudyanto Tampubolon/Ketik)Lapangan belakang musala Jemur Gayungan 1 menjadi rumput liar dan penuh bekas bongkaran rumah warga (Foto: Frederico Yudyanto Tampubolon/Ketik)

Warga yang masih bertahan terus berharap agar hak mereka sepenuhnya dipenuhi sebelum akhirnya meninggalkan tanah yang sudah lama menjadi bagian dari kehidupan mereka.

Hingga kini, sejumlah warga tetap bertahan di rumah-rumah mereka yang berada di jalur proyek flyover. Mereka menunggu hasil kasasi dari Jakarta sebagai penentu akhir nasib mereka. Bagi mereka, pencairan dana konsinyasi secara utuh menjadi satu-satunya alasan untuk bertahan.

Setelah itu, mereka berencana angkat kaki, meninggalkan deretan rumah yang perlahan sepi dan musala kecil yang menjadi pusat aktivitas warga di Jalan Jemur Gayungan 1.(*)

Tombol Google News

Tags:

Taman Pelangi Jl. Jemur Gayungan 1 relokasi rumah warga Fly Over