Stok Aman, Guyuran Pangan Murah Tekan Harga Beras di Pacitan Tetap Stabil

3 September 2025 13:32 3 Sep 2025 13:32

Thumbnail Stok Aman, Guyuran Pangan Murah Tekan Harga Beras di Pacitan Tetap Stabil
Tumpukan beras SPHP kemasan 5 kilogram yang disiapkan untuk program Gerakan Pangan Murah (GPM) di Gudang Bulog Pacitan. Stok melimpah ini membuat harga beras di Pacitan tetap stabil meski di daerah lain mulai naik, Rabu, 3 September 2025. (Al Ahmadi/Ketik)

KETIK, PACITAN – Harga beras di Kabupaten Pacitan masih terpantau stabil.

Kepala Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, dan Koperasi (Disdagnaker) Pacitan, Acep Suherman, menyebut kondisi ini tak lepas dari derasnya distribusi beras murah dari Bulog melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM).

Bahkan dalam sebulan terakhir, kegiatan pasar murah itu sudah digelar hingga empat kali.

“Sebulan ini hampir empat kali pasar murah. Bahkan beras SPHP di pedagang sepi pembeli karena diguyur beras Bulog. Jadi stok full terus,” jelas Acep, Rabu, 3 September 2025.

Harga beras SPHP yang dilepas di GPM pun jauh lebih rendah dibanding harga pasar.

Beras SPHP dijual Rp11.500 per kilogram atau Rp57.500 per kemasan 5 kilogram, sementara beras medium di pasaran masih berada di kisaran Rp12.500 hingga Rp13.500 per kilogram.

Menurut Acep, Pacitan bahkan mencatat deflasi empat pekan berturut-turut. Tren ini diperkuat oleh panen raya, stok Bulog yang melimpah, serta daya beli masyarakat yang relatif rendah.

“Tapi karena program nasional, mau tidak mau kita tetap mengikuti. Di daerah lain harga sudah naik, tapi Pacitan tetap stabil,” ungkapnya.

Meski kondisi tersebut menguntungkan konsumen, Acep menilai pedagang justru tertekan akibat harga pangan terus turun.

“Semua sekarang harganya turun, bawang, cabai, tomat, kecuali daging. Akhirnya ya yang merasa tertekan ini pedagang,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa deflasi yang terlalu lama bukanlah situasi ideal. Harga yang turun tajam bisa menandakan stok barang menumpuk dan tidak terserap maksimal oleh pasar.

“Dari segi deflasi ini sebetulnya kurang bagus. Karena ini pertanda stok barang menumpuk, tidak terserap ke konsumen. Dari sisi produsen seperti petani ya mumet, kan stok di pasar masih banyak,” tegasnya.

Acep menambahkan, stabilitas harga akan lebih sehat bila inflasi maupun deflasi terkendali pada level rendah.

“Minimal deflasi pun sebaiknya terkontrol di angka 1,55. Kalau inflasi ya cukup 1. Jadi inflasi tidak terlalu besar, deflasi juga sama. Seimbang,” jelasnya.

Meski demikian, ia memastikan deflasi yang dialami Pacitan saat ini masih dalam kategori positif dan belum mengkhawatirkan.

“Secara keseluruhan, di Pacitan deflasinya masih positif,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Beras SPHP harga beras Pacitan Bulog Pacitan Gerakan Pangan Murah pasar murah Pacitan deflasi Pacitan stok beras melimpah harga pangan turun Acep Suherman Disdagnaker Pacitan