Sriwijaya FC Bangkit Usai Lolos PKPU, Duel Panas Kontra PSMS Menanti

23 Desember 2025 03:02 23 Des 2025 03:02

Thumbnail Sriwijaya FC Bangkit Usai Lolos PKPU, Duel Panas Kontra PSMS Menanti
Putusan PN Niaga Jakarta Pusat menolak PKPU jadi angin segar bagi Sriwijaya FC. Tim Elang Andalas bersiap memulai latihan dan menatap laga krusial kontra PSMS Medan, Senin 22 Desember 2025 (Foto: ILeague)

KETIK, PALEMBANG – Kabar lega menyelimuti publik sepak bola Sumatera Selatan. Sriwijaya FC dipastikan tetap eksis dan siap melanjutkan kompetisi Championship 2025/2026 usai majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menolak gugatan PKPU yang diajukan Hotel Majestic Palembang.

Keputusan tersebut sekaligus menjadi titik balik bagi klub berjuluk Elang Andalas untuk bangkit. Manajemen memastikan skuad Sriwijaya FC akan kembali berlatih di Palembang mulai Selasa 23 Desember 2025 setelah sempat diliburkan hampir satu bulan akibat jeda kompetisi dan persoalan non-teknis.

“Alhamdulillah, gugatan PKPU ditolak. Tim sudah kami instruksikan berkumpul, dan latihan dimulai Rabu,” ungkap Asdir PR & MO PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Muhammad Moeslim, Senin 22 Desember 2025.

Latihan perdana ini menjadi bagian dari persiapan Sriwijaya FC menghadapi laga krusial pekan ke-13 saat menjamu PSMS Medan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sabtu 27 Desember 2025 pukul 15.30 WIB.

Kabar baik tersebut disampaikan langsung oleh kuasa hukum Sriwijaya FC, Berman Limbong, usai sidang di PN Niaga Jakarta Pusat, Senin 22 Desember 2025.

Dalam amar putusan Nomor: 371/Pdt.Sus-PKPU/2025/PN Niaga Jkt.Pst, majelis hakim menyatakan bahwa menolak permohonan PKPU yang diajukan pemohon serta menghukum pemohon membayar biaya perkara sebesar Rp2.330.000.

“Hasil sidangnya jelas, permohonan PKPU ditolak,” tegas Berman Limbong.

Ia pun mengajak semua pihak, khususnya Hotel Majestic Palembang, untuk menurunkan ego demi menyelamatkan klub kebanggaan Sumatera Selatan.

“Mari kita duduk bersama. Selamatkan dulu Sriwijaya FC ini. Lepaskan ego masing-masing. Jangan sampai semua pihak rugi,” ujarnya.

Berman Limbong menegaskan, persoalan kewajiban keuangan tidak dihindari dan akan diselesaikan manajemen.

“Komitmen itu pasti ada. Saat ini kami juga tengah mencari investor, sambil tetap bertanding dan menjaga eksistensi di Liga 2,” pungkasnya.

Di sisi lain, manajemen Hotel Majestic Palembang akhirnya angkat bicara terkait polemik yang sempat viral, termasuk isu pemain Sriwijaya FC musim lalu tidak mendapat sarapan.

Manajer Hotel Majestic, Suyanto, mengakui pihaknya sudah tidak mampu lagi menyediakan konsumsi lantaran kondisi keuangan hotel yang kian terpuruk.

“Sejak Juli 2024, Sriwijaya FC menginap tanpa DP. Kami tetap terima karena hubungan kerja sama lama. Tapi lama-kelamaan kondisi keuangan hotel benar-benar kosong,” jelasnya.

Menurut Suyanto, hotel harus menanggung biaya konsumsi pemain selama berbulan-bulan, sementara pembayaran dari manajemen belum diterima.

“Kami punya kewajiban lain: utang ke pemasok, pajak, dan gaji karyawan. Saya sudah berusaha mencari uang agar pemain tetap makan, tapi sekarang kami benar-benar tidak bisa lagi,” ungkapnya dengan nada sedih.

Meski kecewa, pihak hotel mengaku tak pernah berniat menyulitkan pemain. “Kami mohon maaf kepada pemain, pelatih, dan official. Ini bukan disengaja. Kami juga kasihan melihat kondisi mereka,” ujarnya.

Dengan putusan PKPU yang telah diketok palu, Sriwijaya FC kini bisa kembali fokus pada lapangan hijau. Laga kontra PSMS Medan pun menjadi ujian mental sekaligus momentum kebangkitan Elang Andalas di hadapan publik sendiri.(*)

Tombol Google News

Tags:

Sriwijaya FC Slang Andalas sepak bola Liga 2 kota palembang Sumatera Selatan