Sosok Harrison Ford, Aktor yang Pernah 'Memarahi' Menteri Zulhas

KETIK, JAKARTA – Nama Harrison Ford kembali mencuat di media sosial setelah potongan wawancaranya 12 tahun lalu dengan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan kembali viral, seiring ramainya tagar “Save Tesso Nilo”. Video tersebut merupakan bagian dari dokumenter Years of Living Dangerously (2013), yang menyoroti kerusakan hutan di Sumatra dan Kalimantan akibat perambahan, ekspansi sawit, dan buruknya tata kelola kehutanan.

Dalam dokumenter itu, Ford secara tegas menyinggung kondisi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), kawasan konservasi penting yang sejak lama terancam deforestasi.

Ironisnya, setelah lebih dari satu dekade, situasi TNTN bukan membaik—tetapi justru makin memburuk. Meski pemerintah pernah menetapkan luas kawasan ini sebesar 81.793 hektare pada 2014, kini hanya tersisa sekitar 12.561 hektare atau sekitar 15 persen saja, paling banyak akibat perambahan ilegal untuk kebun sawit dan praktik illegal logging.

Di tengah kembali ramainya perbincangan soal hutan Sumatra, publik pun kembali menyoroti sosok Harrison Ford: bukan hanya sebagai bintang besar Hollywood, tetapi sebagai aktivis lingkungan yang vokal dan konsisten selama lebih dari tiga dekade. Berikut adalah profil lengkapnya.

Harrison Ford bukan hanya aktor legendaris Hollywood yang dikenal lewat perannya sebagai Han Solo, Indiana Jones, dan Rick Deckard, tetapi juga merupakan salah satu aktivis lingkungan hidup paling vokal di dunia. Selama lebih dari tiga dekade, ia menggunakan ketenarannya untuk menyuarakan isu hutan, krisis iklim, dan kelestarian alam.

Lahir pada 13 Juli 1942 di Chicago, Ford dibesarkan dalam keluarga sederhana. Ia menempuh pendidikan di Maine East High School dan kemudian kuliah di Ripon College, tempat minatnya pada seni peran mulai berkembang. Pada 1964 ia pindah ke Los Angeles, memulai karier akting sambil bekerja sebagai tukang kayu—pekerjaan yang tanpa sengaja mengantarkannya kepada George Lucas dan kemudian membuka jalan menuju peran ikonik Han Solo.

Karier film Ford melonjak melalui Star Wars, Indiana Jones, Blade Runner, hingga Patriot Games, dengan total pendapatan filmnya melampaui 10 miliar dolar di seluruh dunia. Ia menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk AFI Life Achievement Award dan Cecil B. DeMille Award, serta tetap aktif bermain film dan serial hingga usia senja.

Sebagai aktivis lingkungan, Ford telah menjadi wakil ketua Conservation International sejak 1991. Ia terlibat langsung dalam kampanye perlindungan hutan tropis, keanekaragaman hayati, serta riset perubahan iklim.

Ford dikenal tegas dalam mengkritik perusakan lingkungan, termasuk saat menyoroti deforestasi di Indonesia melalui dokumenter Years of Living Dangerously. Di panggung global, ia kerap menyampaikan pidato keras mengenai krisis iklim di PBB, Earth Day Summit, dan berbagai forum internasional.

Selain advokasi, Ford juga turun tangan dalam misi penyelamatan sebagai pilot berlisensi dan pernah memimpin program pendidikan penerbangan untuk remaja. Konsistensinya menjadikannya salah satu suara paling dihormati dalam gerakan lingkungan dunia.

Ford kemudian menapaki salah satu karier paling gemilang dalam sejarah film modern. Film-filmnya meraup lebih dari 10 miliar dolar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu aktor dengan pendapatan kotor tertinggi sepanjang masa.

Ia juga menerima berbagai penghargaan prestisius, termasuk AFI Life Achievement Award, Cecil B. DeMille Award, serta nominasi Academy Award dan Golden Globe.

Beberapa peran Harrison Ford yang legendaris antara lain:

• Han Solo dalam Star Wars (1977–2019)
• Indiana Jones dalam Raiders of the Lost Ark (1981) dan sekuelnya
• Rick Deckard dalam Blade Runner (1982) dan Blade Runner 2049 (2017)
• Jack Ryan dalam Patriot Games (1992) dan Clear and Present Danger (1994)

Di usia lanjut pun ia tetap produktif, membintangi serial seperti 1923 (Paramount+) dan Shrinking (Apple TV+).

Harrison Ford sebagai Aktivis Lingkungan: Suara Lantang untuk Bumi

Jika karier akting menjadikannya ikon global, maka aktivismenya menjadikannya salah satu tokoh publik paling dihormati dalam isu lingkungan. Ford telah terlibat dalam advokasi lingkungan sejak awal 1990-an, lama sebelum isu perubahan iklim menjadi arus utama.

1. Wakil Ketua Conservation International sejak 1991

Ford adalah wakil ketua perdana Conservation International (CI), salah satu organisasi konservasi terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Selama lebih dari 30 tahun ia:

Ford dikenal sebagai figur yang tidak hanya numpang nama; ia hadir dalam rapat, membuat rekaman kampanye, bahkan turun langsung ke lapangan.

2. Suara keras dalam isu deforestasi

Ford beberapa kali tampil dalam dokumenter lingkungan, termasuk wawancara viralnya saat ia dengan tegas menegur pejabat terkait deforestasi di Indonesia. Sikap lugasnya itu membuat ia dikenal sebagai aktivis yang tidak basa-basi dalam memperjuangkan hutan dan hak masyarakat adat.

3. Advokat penanganan perubahan iklim di panggung dunia

Ford kerap menjadi pembicara di forum internasional, seperti: Sidang PBB tentang Perubahan Iklim; World Government Summit; dan Earth Day Global Summit.

Dalam berbagai pidato emosionalnya, ia menegaskan bahwa “alam tidak membutuhkan manusia, tetapi manusialah yang membutuhkan alam.”

4. Konservasi praktis: ikut misi penyelamatan sebagai pilot

Sebagai pilot berlisensi, Ford tidak hanya terlibat pada level advokasi. Ia sering membantu tim penyelamat di Wyoming dalam operasi pencarian dan pertolongan darurat. Tindakannya menunjukkan bahwa komitmen ekologinya menyentuh ranah langsung, tidak hanya retorika.

5. Pendidikan penerbangan untuk anak muda

Yang menarik, selain sebagai aktor, Harrison Ford juga memiliki lisensi sebagai penerbang. Pada 2004–2009, Ford memimpin program pendidikan penerbangan bagi remaja. Program ini menumbuhkan kesadaran tentang teknologi ramah lingkungan dan pentingnya memahami langit serta alam sekitar.