KETIK, WONOGIRI – Presiden kedua Republik Indonesia, Jenderal Besar TNI (Purn.) Soeharto, resmi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025).
Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025, yang dibacakan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam upacara kenegaraan di Istana Negara, Jakarta.
Selain Soeharto, pemerintah juga menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada sejumlah tokoh lain, seperti KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Hj. Rohana Kudus.
Proses seleksi dilakukan oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, yang menilai kontribusi dan jasa besar para tokoh terhadap bangsa dan negara.
Masa Kecil di Wuryantoro, Wonogiri
Soeharto lahir di Dusun Kemusuk, Bantul, Yogyakarta, pada 8 Juni 1921. Namun, semasa kecil ia sempat tinggal dan bersekolah di Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Mengutip data dari Soeharto Library, Soeharto kecil dititipkan kepada pamannya, Prawirowihardjo atau yang dikenal sebagai Pak Bei Tani, yang saat itu bekerja sebagai mantri tani di Wuryantoro.
Di daerah inilah Soeharto menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat (SR) Wuryantoro, yang kini menjadi SD Negeri 1 Wuryantoro.
Ia dikenal sebagai anak pendiam, rajin, dan sering membantu pamannya di sawah. Sejumlah peninggalan dari masa itu masih disimpan, termasuk bangku kayu sekolah dan sumur tua yang kerap digunakan Soeharto muda.
Rumahnya Kini Jadi Museum Wayang Indonesia
Rumah tempat Soeharto tinggal bersama pamannya di Wuryantoro kini telah diubah menjadi Museum Wayang Indonesia (MWI). Bangunan tersebut diresmikan pada 1 September 2004 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Wonogiri.
Museum ini tidak hanya menyimpan ribuan koleksi wayang dari berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga menampilkan beberapa peninggalan masa kecil Soeharto seperti meja belajar, kursi sekolah, serta “Sumur Drajad”, sumur tua yang masih dipercaya memiliki nilai historis tinggi.
Museum Wayang Indonesia berlokasi di Jalan Raya Wonogiri–Pracimantoro Km 13, Kecamatan Wuryantoro, dan dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah. (*)
