KETIK, MALANG – Hendi Suryoleksono, seorang pengusaha terkenal di Kota Malang terpilih sebagai Ketua BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Malang periode 2025-2028. Di kepengurusan baru ini, ia mengusung program Berani BerHSL.
Hendi menjelaskan dalam program tersebut, terdapat upaya untuk membangkitkan usaha kota, ekspansi jejaring, reformasi tata kelola organisasi. Selain itu menghasilkan output lebih untuk anggota, sosial berdampak, dan menghasilkan 1000 pengusaha.
"Di dalam HIPMI ada 6 perguruan tinggi dengan kepengurusan 1 tahun. Agenda terdekat kami membuat HIPMI Fresh Mart bersama Dispangtan Kota Malang," ujarnya, Sabtu, 19 Juli 2025.
Ia menjelaskan HIPMI Fresh Mart dibentuk untuk menampung produk pertanian dari kelompok Urban Farming di Kota Malang. HIPMI juga akan membantu penyaluran produk kepada restoran maupun kafe milik anggota.
"Nanti kita salurkan ke restoran atau cafe-cafe milik anggota HIPMI. Termasuk di dalamnya ada ikan, ayam, dan lain-lain," lanjutnya.
Saat ini, HIPMI Kota Malang menargetkan pertumbuhan pengusaha muda baru agar semakin masif. Salah satu yang disasar ialah influencer maupun kanal kreatif baru untuk mendukung organisasi.
"Batas usia anggota HIPMI adalah 41 tahun. Kita perluasan wirausaha melalui selebgram, afiliator ataupun kanal kreatif baru. Itu yang akan kita tampung untuk mendukung visi dan misi organisasi," jelasnya.
Dukungan terhadap pertumbuhan start up dilakukan bersama BPP HIPMI melalui Investment Forum. Terlebih Kota Malang sangat potensial dengan kehadiran banyaknya mahasiswa.
"Kami ada Investment Forum, khusus mencari start up di daerah, termasuk di Kota Malang yang banyak mahasiswanya. Jadi kami pendanaan untuk start up berkolaborasi dengan BPP HIPMI," katanya.
Tak hanya itu, dalam pelantikan kali ini, HIPMI Kota Malang juga melakukan penandatanganan MoU lintas sektor termasuk dengan jajaran pemerintah. Hal tersebut sebagai komitmen HIPMI Kota Malang untuk menumbuh jejaring bagi anggota.
"Pengusaha itu tidak bisa sendirian, jadi sesama wirausaha bisa saling berjejaring. Terkait akses pendanaan akan didapat dari bank atau berkolaborasi dengan NGO dan BPP HIPMI," imbuhnya.
Sementara itu Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat berpesan agar pengurus baru turut membantu UMKM naik kelas. Mengingat mayoritas anggota HIPMI Kota Malang merupakan pelaku UMKM.
"Pengusaha muda ini berpotensi di Kota Malang. Kebetulan mempunyai program yang sama dengan pemkot. Kita perlu ada sinergitas dan kolaborasi," jelas Wahyu.
Salah satu sinergi yang diperlukan ialah peningkatan kapasitas SDM. Wahyu telah meminta Diskopindag Kota Malang untuk menggelar bimtek, membuka akses pembiayaan dan juga pemasaran.
"Salah satu masalah UMKM selama ini adalah akses pembiayaan dan terkait pemasaran. Akses pembiayaan kita sudah libatkan BPR. Promosi kita juga banyak, termasuk program 1000 event," pungkasnya. (*)
