KETIK, BANGKALAN – Anggota Komisi V DPR RI Safiudin Asmoro kembali menegaskan pentingnya percepatan pembangunan di Pulau Madura, khususnya Kabupaten Bangkalan. Hal itu disampaikannya saat kunjungan kerja Komisi V bersama jajaran Kementerian PUPR di Pendopo Agung Bangkalan, Kamis 25 September 2025.
Dalam forum yang dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan serta sejumlah kepala OPD tersebut, Safiudin menyoroti lambannya realisasi proyek strategis nasional yang tertuang dalam Perpres 80/2019.
“Saya sudah lima tahun memperjuangkan Perpres 80 ini. Tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda realisasi. Minimal satu proyek harus jalan,” tegas Safiudin.
Ia menyebut Pelabuhan Socah dan Islamic Science Park sebagai dua proyek prioritas yang hingga kini belum menunjukkan progres nyata.
Safiudin juga membantah anggapan bahwa masyarakat Madura menolak pembangunan.
“Itu dulu. Sekarang kepala daerah di Madura justru terbuka dan mendukung penuh pembangunan,” ujarnya.
Politisi PKB asal Madura itu turut menyinggung pencabutan Perpres 27/2014 tentang Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) melalui Perpres 112/2020. Menurutnya, sejak saat itu tak ada lagi intervensi serius pemerintah pusat terhadap pembangunan ekonomi Madura.
Ia berharap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pada 2026 memberi perhatian khusus kepada Madura.
“Ironis kalau Bangkalan yang jadi gerbang kertosusila justru tertinggal. Banyuwangi saja bisa maju, kenapa Bangkalan tidak,” kata Safiudin.
Dalam kesempatan itu, ia juga mendorong agar Madura ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), mengingat potensinya yang dinilai setara dengan NTB.
“Kalau NTB bisa jadi KEK, kenapa Madura tidak? Ini sudah wajib, bukan lagi sunah. Fardu ain bagi pemerintah pusat,” ucapnya.
Selain pembangunan fisik, Safiudin menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM). Ia meminta pemerintah desa mengalokasikan sebagian dana desa untuk beasiswa anak tidak mampu.
Menurutnya, langkah itu penting agar masyarakat Madura lebih siap menyambut industrialisasi dan mampu bersaing di tengah perkembangan ekonomi kawasan.(*)