KETIK, SURABAYA – Jatim Fest 2025 kembali menjadi ajang promosi produk unggulan daerah. Salah satunya berasal dari Kabupaten Pacitan, yakni batu akik yang dibawa langsung oleh Baroto, seorang pengrajin sekaligus pelaku usaha kerajinan batu alam.
“Produk unggulan Pacitan ada batu agate, jasper, dan kristal kuarsa. Bahan bakunya kami beli dari petani batu yang mengumpulkan dari sungai maupun pegunungan,” jelas Baroto saat ditemui di booth pameran Batu Alam Pacitan dan D'Naji Eco Print, Rabu (1/10/2025).
Menurutnya, proses pembuatan batu akik melewati beberapa tahapan, mulai dari pembentukan, pemolesan, hingga finishing. Dalam sehari, Baroto bisa menghasilkan sekitar dua kodi atau 40 mata cincin. Harga perhiasan batu akik bervariasi, tergantung ukuran dan nilai seni, termasuk jenis druzy yang semakin mahal jika ukurannya lebih besar.
Baroto menunjukkan salah satu dari koleksi Batu Alam yang dibawanya langsung dari Pacitan. (Foto: Dia Vionita Herlina/Ketik)
Baroto menambahkan, peminat kerajinan batu Pacitan masih terus meningkat. Tidak hanya kalangan kolektor, tetapi juga ibu-ibu dan anak muda yang membeli untuk dirangkai menjadi bros, liontin, maupun gelang.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa batu mentah biasanya diperjualbelikan secara kiloan oleh petani. Namun, harga setiap kilo bisa berbeda, tergantung jenis dan kualitas batu yang diperoleh. “Kalau batu, tidak ada standar ukuran khusus. Semuanya tergantung bagus tidaknya batu itu,” ungkap pria itu.
Ia berharap keikutsertaannya dalam Jatim Fest tahun ini dapat membuka peluang pasar lebih luas. “Harapannya mudah-mudahan dengan difasilitasi adanya Jatim Fest, kedepannya semakin maju untuk usaha saya,” harap Baroto. (*)