Pemkot Pekalongan Tata Ulang Taman Sorogenen dan Patiunus Pascaberoperasinya Pasar Banjarsari

23 Desember 2025 15:54 23 Des 2025 15:54

Thumbnail Pemkot Pekalongan Tata Ulang Taman Sorogenen dan Patiunus Pascaberoperasinya Pasar Banjarsari
Taman Sorogenen ketika dibersihkan. (Foto: Ari Siswanto/Ketik.com)

KETIK, PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan mulai melakukan penataan ulang sejumlah ruang publik pasca relokasi pedagang ke Pasar Banjarsari Baru. Dua lokasi yang menjadi perhatian utama adalah Taman Sorogenen dan Taman Patiunus, yang sebelumnya difungsikan sebagai pasar darurat pascakebakaran Pasar Banjarsari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Joko Purnomo saat ditemui pada aksi bersih sampah di Taman Sorogenen, belum lama ini menjelaskan bahwa penggunaan Taman Sorogenen dan Taman Patiunus sebagai pasar darurat merupakan langkah darurat yang diambil pemerintah daerah untuk menjaga aktivitas perdagangan tetap berjalan setelah musibah kebakaran melanda Pasar Banjarsari.

Untuk Taman Sorogenen, dijelaskan Joko, Pemkot Pekalongan berkomitmen mengembalikan fungsi kawasan tersebut sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Namun demikian, proses pengembalian fungsi dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi anggaran daerah.

“Pengembalian fungsi Taman Sorogenen sudah kami rencanakan. Akan tetapi pada tahun 2026 terjadi pengurangan Dana Alokasi Umum sehingga pemerintah kota harus melakukan efisiensi anggaran. Fokus kami saat ini adalah pada pelayanan dasar,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa meskipun terdapat penyesuaian anggaran, pelayanan persampahan tetap menjadi prioritas utama dan tidak mengalami pengurangan. Sementara itu, kegiatan pembangunan fisik, termasuk revitalisasi taman pasca relokasi pasar, mengalami penundaan.

“Pelayanan persampahan tetap berjalan, namun untuk pembangunan fisik, termasuk penataan taman, memang ada penundaan,” jelasnya.

Sebagai solusi, DLH Kota Pekalongan tengah mengupayakan skema pendanaan alternatif melalui pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Salah satunya dengan menyiapkan proposal yang akan diajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar revitalisasi Taman Sorogenen dapat didukung melalui APBN.

“Kami mengupayakan penyusunan proposal ke Kementerian PU. Kami juga berharap adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Mengingat sebelumnya taman ini merupakan hibah dari Kementerian PU, kami optimistis peluang dukungan tersebut masih terbuka,” tambahnya.

Sementara itu, penataan berbeda diterapkan pada Taman Patiunus. Kawasan yang juga sempat difungsikan sebagai pasar darurat ini kini diarahkan sebagai area parkir untuk mendukung aktivitas Pasar Banjarsari Baru.

“Taman Patiunus disetting sebagai area parkir penunjang Pasar Banjarsari Baru. Di sana sudah dilakukan paving, sehingga lebih sesuai untuk kebutuhan parkir,” sambungnya.

Ia menambahkan, penanganan di Taman Patiunus saat ini difokuskan pada aspek kebersihan dan ketertiban lingkungan agar aktivitas parkir tidak menimbulkan permasalahan baru bagi masyarakat sekitar.

Penataan ruang publik pasca relokasi Pasar Banjarsari Baru ini menjadi bagian dari upaya pemulihan tata kota yang sebelumnya mengalami penyesuaian akibat kondisi darurat.

Dengan langkah ini, Pemkot Pekalongan berharap Taman Sorogenen ke depan dapat kembali menjadi ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai area resapan air, ruang olahraga, dan ruang interaksi sosial masyarakat.

Sementara Taman Patiunus diharapkan mampu mendukung kelancaran aktivitas Pasar Banjarsari Baru melalui fungsi barunya sebagai area parkir yang tertata dan bersih.(*)

Tombol Google News

Tags:

Tata ulang taman sebagai RTH