KETIK, JEMBER – Di tengah dampak bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera, Universitas Jember (UNEJ) mengambil langkah konkret dengan menyalurkan bantuan kepada mahasiswanya asal Sumatera yang terdampak bencana. Bantuan tersebut mencakup keringanan UKT hingga dukungan biaya hidup.
Rektor UNEJ Iwan Taruna menegaskan, selain membantu mahasiswa terdampak, pihak kampus juga melakukan pengiriman relawan medis ke Aceh Tamiang. Langkah ini menjadi bagian dari tanggung jawab perguruan tinggi dalam merespons kondisi darurat kemanusiaan.
Selain mengirim tenaga kesehatan ke lokasi bencana, UNEJ juga memprioritaskan perlindungan terhadap mahasiswa asal Pulau Sumatera yang terdampak bencana alam. Menurut Iwan Taruna, langkah tersebut sejalan dengan arahan Kemdiktisaintek yang meminta seluruh perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, melakukan pendataan mahasiswa terdampak.
“Perguruan tinggi diminta mendata mahasiswa asal Sumatera yang terdampak bencana. Data ini akan kami sampaikan ke Kemdiktisaintek untuk diusulkan memperoleh bantuan sesuai kondisi masing-masing,” ujar Iwan Taruna saat dikonfirmasi.
Ia menjelaskan, skema bantuan yang disiapkan bersifat fleksibel dan proporsional. Bentuk bantuan mencakup keringanan hingga pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT), serta dukungan biaya hidup apabila diperlukan.
“Bantuan disesuaikan dengan kondisi mahasiswa. Bisa berupa keringanan UKT, pembebasan UKT, hingga bantuan biaya hidup,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Biro I Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni UNEJ, M Jazuli, menyampaikan bahwa UNEJ juga menggalang bantuan internal untuk membantu mahasiswa terdampak bencana di Sumatera. Dana tersebut dihimpun dari dosen dan tenaga kependidikan UNEJ sejak awal Desember 2025.
“Hingga saat ini, dana yang terkumpul mencapai lebih dari Rp166 juta. Dana ini akan kami salurkan untuk membantu mahasiswa UNEJ asal Sumatera yang terdampak bencana,” kata Jazuli saat ditemui di sela pelepasan tim relawan.
Ia menambahkan, proses pendataan mahasiswa masih terus berjalan, khususnya bagi mahasiswa yang berasal dari Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga hari ini, tercatat sekitar 40 mahasiswa telah melaporkan bahwa keluarganya terdampak langsung bencana alam.
“Saat ini pendataan masih kami lakukan. Data sementara menunjukkan ada 40 mahasiswa yang keluarganya terdampak bencana,” ujarnya.
Berdasarkan data UNEJ, jumlah mahasiswa asal Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat saat ini mencapai 977 orang yang tersebar di berbagai fakultas dan angkatan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 85 mahasiswa berasal dari Aceh, 806 mahasiswa dari Sumatera Utara, dan sisanya berasal dari Sumatera Barat.
