Pabrik Pengolahan Sampah Senilai 200 Juta USD Dibangun di KEK Industropolis Batang

8 November 2025 10:19 8 Nov 2025 10:19

Thumbnail Pabrik Pengolahan Sampah Senilai 200 Juta USD Dibangun di KEK Industropolis Batang
penandatanganan kerja sama antara PT Green Java Solution (Malaysia) dan PT Maju Selaras Sejahtera (Indonesia) yang disaksikan Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, di salah satu hotel di Kota Semarang. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

KETIK, BATANG – Pabrik pengolahan sampah, khususnya limbah elektronik dan plastik, segera dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang akhir 2025.

‎Pabrik rencana akan dibangun di atas lahan seluas 80 hektare dan difokuskan pada solusi pengolahan limbah elektronik serta sampah plastik. Pembangunan pabrik itu kerjasama perusahaan Indonesia dan Malaysia.

‎Rencana pembangunan itu diumumkan usai penandatanganan kerja sama antara PT Green Java Solution (Malaysia) dan PT Maju Selaras Sejahtera (Indonesia) yang disaksikan Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, di salah satu hotel di Kota Semarang, Jumat malam, 7 November 2025.

‎Kedua perusahaan tersebut berkolaborasi sebagai mitra lokal dan badan usaha asal Malaysia. Nilai investasi proyek tersebut mencapai 200 juta dolar Amerika Serikat (USD).

‎“Kami sambut dengan baik dan difasilitasi perizinannya oleh DPMPTSP, sehingga jangan sampai lepas,” ujar Sumarno.

‎Ia berharap investasi di bidang pengelolaan sampah itu menjadi pemicu bagi investor lain untuk masuk ke Jawa Tengah, termasuk dari Malaysia. Terlebih, sudah tersedia fasilitas penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Kota Semarang.

‎“Apalagi ini berinvestasi dalam pengelolaan sampah. Sampah elektronik juga menjadi persoalan yang dihadapi Jawa Tengah,” tambahnya.

‎Menurut Sumarno, kehadiran industri pengolahan sampah diharapkan dapat menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

‎“Kami juga berharap nanti bisa menyerap banyak tenaga kerja,” katanya.

‎Direktur PT Green Java Solution, Nicholas, menyampaikan bahwa peletakan batu pertama (groundbreaking) akan dilakukan pada Desember 2025, dengan target operasional pada Juni 2026.

‎“Serapan tenaga kerja awal sekitar 2.300 orang, dan akan ditingkatkan hingga 3.500 orang. Proyek ini memerlukan lahan seluas 80 hektare,” ujarnya.

‎Nicholas menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi untuk memastikan kapasitas pengolahan limbah bisa mencapai 100 juta ton per tahun.

‎“Kami berharap mendapat dukungan dari Pak Gubernur Jawa Tengah,” tuturnya.

‎Sementara itu, Komisaris Utama PT Maju Selaras Sejahtera, Kukrit Suryo Wicaksono, menyebut hadirnya investasi dari Malaysia merupakan tindak lanjut instruksi Gubernur Jawa Tengah setelah dibukanya penerbangan langsung Kuala Lumpur–Semarang dan rencana pembukaan rute Semarang–Singapura.

‎“Tugas kita semaksimal mungkin ikut memajukan investasi, perdagangan, dan juga pariwisata di Jawa Tengah,” kata Kukrit.

‎Sebagai langkah awal, pihaknya membawa grup investasi besar dari Singapura, Tiongkok, dan Malaysia yang tidak hanya melakukan kunjungan, tetapi juga menandatangani kerja sama investasi untuk pembangunan pabrik pengolahan limbah elektronik dan plastik.

‎“Semoga bisa ikut membantu pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, membuka lapangan pekerjaan, dan menarik investor lain. Cita-citanya, Jawa Tengah bisa menjadi salah satu ibu kota investasi di Indonesia,” ucapnya.

‎Dalam kesepakatan tersebut, para pihak berkomitmen menjalin kerja sama investasi dan pengembangan strategis jangka panjang dalam perencanaan induk, pembiayaan, konstruksi, operasional, dan penempatan PT Green Java Solution di Indonesia.

‎Proyek ini akan mencakup Kawasan Industri INDOGreen seluas 150 hektare, yang dirancang untuk mencapai nol sampah ke TPA serta menjadi pelopor solusi pengelolaan limbah berskala besar.

‎Adapun lima sektor utama yang akan dikembangkan meliputi teknologi nol sampah plastik dan konversi plastik, pemusnahan sampah umum dan medis terpadu dengan teknologi hijau tanpa bahan bakar.

Selanjutnya ada pemulihan limbah elektronik bernilai tinggi, pengolahan dan resirkulasi air limbah industri, serta energi terbarukan dan sistem penyimpanan superkapasitor hijau.

‎Kemitraan ini ditujukan untuk memposisikan kawasan sebagai pusat keunggulan regional dalam teknologi lingkungan, pengurangan karbon, pemulihan sumber daya, dan infrastruktur hijau yang selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

‎Proyek ini juga diharapkan berkontribusi pada pencapaian tujuan nasional dalam pengelolaan sampah, dekarbonisasi, dan ekonomi sirkular.(*) 

Tombol Google News

Tags:

Investasi Jawa Tengah Limbah Elektronik Pengolahan sampah KEK Industropolis Batang Green Java Solution Maju Selaras Sejahtera Ekonomi Hijau zero waste ESG Batang Jateng Maju