KETIK, BATAM – Kepala BP Batam Amsakar Achmad bersama Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra menghadiri penyerahan bantuan perbekalan dan santunan nilai rumah asal kepada masyarakat transmigrasi lokal di Tanjung Banun, Minggu, 21 Desember 2025.
Bantuan dan santunan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Menteri Transmigrasi Republik Indonesia (RI) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara.
Adapun bantuan perbekalan meliputi alat sandang, peralatan tidur, peralatan dapur, alat pertukangan, peralatan pertanian, jaring nelayan, hingga perlengkapan rumah tangga.
Sementara itu, santunan nilai rumah asal diberikan secara penuh terhadap rumah warga sebelumnya, sesuai hasil penilaian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
Sebagai contoh, apabila nilai rumah warga transmigrasi sebelumnya sebesar Rp200 juta berdasarkan penilaian KJPP, lalu diberikan rumah relokasi senilai Rp130 juta, maka warga hanya menerima sisa uang ganti rugi sebesar Rp70 juta.
Namun saat ini, nilai Rp130 juta tersebut dikembalikan sepenuhnya kepada warga penerima rumah relokasi.
Menteri Transmigrasi RI Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menyampaikan, pemberian santunan penuh atas rumah warga ini merupakan usulan Kepala BP Batam Amsakar Achmad bersama Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra.
Setelah melalui proses yang cukup panjang, pemberian santunan nilai rumah secara penuh tersebut akhirnya disepakati bersama.
“Membangun Tanjung Banun ini bukan lagi soal relokasi, ini adalah soal menciptakan pertumbuhan ekonomi baru, menciptakan masa depan dan memindahkan kehidupan untuk kesejahteraan yang lebih baik,” ujar Iftitah.
Sementara Kepala BP Batam Amsakar Achmad menegaskan, kegiatan ini merupakan komitmen dirinya bersama Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, untuk memastikan bahwa setiap kebijakan berorientasi pada keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan Rempang Eco City bukan sekadar proyek fisik, tetapi merupakan upaya jangka panjang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.
“Harapan kami dengan perbekalan dan santunan nilai rumah asal ini, masyarakat lebih nyaman, bisa fokus untuk menata kehidupannya seiring dengan penyiapan infrastruktur yang terus akan kami lakukan di Tanjung Banun ini,” tegas Amsakar.
