KIP Menembus Batas #6 (Kaleidoskop 2025)

Trans Jatim Bikin Akses Perjalanan Antarkota Makin Mudah! Ini Bukti Ide Cemerlang Transportasi Publik ala Gubernur Khofifah Sukses

18 Desember 2025 13:02 18 Des 2025 13:02

Thumbnail Trans Jatim Bikin Akses Perjalanan Antarkota Makin Mudah! Ini Bukti Ide Cemerlang Transportasi Publik ala Gubernur Khofifah Sukses
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kadishub Jatim Nyono dan para Kepala Daerah Malang Raya di sela peluncuran Trans Jatim Gajayana Koridor 1 Malang Raya beberapa waktu lalu. (Foto: Biro Adpim Setdaprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di mana-mana selalu menggaungkan komitmen bahwa di bawah kepemimpinannya, provinsi ini adalah Gerbang Baru Nusantara.

Tahun ini, Jawa Timur memasuki usia ke-80. Sang Gubernur tak ingin melihat wilayahnya hanya diam. Ia tak henti-hentinya mengajak seluruh warga bahwa sudah saatnya Jawa Timur naik kelas.

"Jatim tak sekadar menjadi unggulan nasional di berbagai bidang, kini saatnya menggaungkan dan menjalankan peran baru sebagai Gerbang Baru Nusantara," ujarnya.

Letak strategis yang menghubungkan jalur perdagangan internasional, infrastruktur pelabuhan dan bandara yang modern, serta percepatan konektivitas darat dan laut, menjadikan Jawa Timur sebagai simpul penting integrasi 10 ekonomi Indonesia bagian barat dan timur, sejalan dengan berkembangnya Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dengan 37 pelabuhan dan fakta bahwa 21 dari 39 rute tol laut nasional berangkat dari Jawa Timur, memperkuat posisi Jawa Timur sebagai simpul logistik maritim nasional.

Keunggulan ini ditambah dengan keberadaan 7 bandara, 12 ruas jalan tol, 13 Kawasan Industri, 2 Kawasan Ekonomi Khusus, dan 1 Kawasan Industri Halal.

Jawa Timur benar-benar menjelma sebagai hub yang menggerakkan perniagaan dan mobilitas manusia, barang, serta ide-ide pembangunan. Pembangunan infrastruktur lebih dari sekadar menambah aspek fisik.

Pembangunan adalah tentang mendekatkan masyarakat pada peluang dan meningkatkan produktivitas. Untuk itu, transportasi massal berkelanjutan menjadi prioritas.

Jatim bertekad menghadirkan konektivitas baru antarwilayah, memperluas akses layanan transportasi publik yang aman, nyaman, modern dan terjangkau.

Dinas Perhubungan Jawa Timur menjawabnya dengan dengan "Bus Trans Jatim".

Keberadaan Trans Jatim merupakan wujud implementasi program Gubernur Khofifah "Nawa Bhakti Satya", khususnya Bhakti ke-3 yakni Jatim Akses, yang menekankan kemudahan mobilitas masyarakat.

Kehadiran Trans Jatim dengan 8 koridor yang telah beroperasi setiap hari melayani ribuan orang. Nyata hasilnya dan membuat masyarakat senang.

"Ke depan, kami berkomitmen koridor Trans Jatim akan diperluas agar memastikan akses transportasi publik yang aman, terjangkau, dan ramah lingkungan menjangkau lebih banyak wilayah," kata Kadishub Jatim Nyono.

Hingga saat ini, terdapat 8 koridor bus Trans Jatim yang telah melayani berbagai wilayah, termasuk Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Lamongan, Bangkalan, Tuban hingga Malang Raya.

Setiap koridor memiliki rute dan halte pemberhentian tersendiri.

Rinciannya pertama adalah Koridor 1 (Sidoarjo-Surabaya-Gresik) yang merupakan rute pertama diluncurkan dan menjadi salah satu jalur paling populer. Rute ini menghubungkan tiga wilayah strategis, yaitu Terminal Porong di Sidoarjo, Terminal Purabaya (Bungurasih) di Surabaya dan Terminal Bunder di Gresik.

Berikutnya, Koridor 2 (Mojokerto-Surabaya). Jalur ini menjadi solusi transportasi penting untuk menunjang mobilitas masyarakat, mendukung perkembangan kawasan Mojokerto, serta mengurangi kemacetan di jalur utama antarkota.

Lalu, Koridor 3 Rute Mojokerto (Terminal Kertajaya) - Gresik (Terminal Bunder). Dikenal dengan nama "Suhita", terinspirasi dari Maharani Suhita, Ratu Majapahit ke-6 yang memerintah pada tahun 1429 hingga 1447. Suhita merupakan akronim dari "Sarana Trans Jatim adalah sarana angkutan umum yang hebat, inovatif, tepat waktu, dan akurat".

Koridor ini membentang sejauh 30 kilometer, menghubungkan Terminal Kertajaya Mojokerto hingga Terminal Bunder Gresik (PP).

Selanjutnya Koridor 4 (Gresik-Lamongan). Koridor ini menghubungkan Terminal Bunder Gresik dan Terminal Paciran Lamongan, menjadi jalur strategis bagi masyarakat pesisir utara yang membutuhkan akses transportasi antarkota nyaman dan terjangkau.

Kemudian, Koridor 5 (Surabaya-Bangkalan). Jalur ini menghubungkan Surabaya dengan Bangkalan melalui Jembatan Suramadu, menjadikannya koridor strategis yang mempermudah mobilitas warga Pulau Madura ke pusat Kota Pahlawan.

Lalu, Koridor 6 (Sidoarjo -Mojokerto). Jalur ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas antara dua wilayah penting, yakni Terminal Porong di Sidoarjo hingga Terminal Kertajaya di Mojokerto.

Lalu, Koridor 7 (Rute Terminal Lamongan – Dukun Gresik – Terminal Paciran). Rute ini menjadi jalur penghubung strategis antara Paciran, kemudian Dukun Gresik, Karanggeneng, Sukodadi menuju ke Terminal Lamongan dan sebaliknya. Melintasi kawasan pendidikan, perdagangan, dan pesisir yang selama ini membutuhkan akses transportasi terintegrasi. Panjang rute mencapai 46,6 kilometer.

Nama yang diusung yakni Trans Jatim Sunan Drajat, memiliki nilai spiritual dan historis. Artinya, layanan membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat.

Terakhir adalah Koridor 8 (Rute Malang Raya). Khusus di wilayah ini juga terbagi di masing-masing koridor. Yang paling awal dan sudah diluncurkan pada November 2025 adalah Koridor 1 Malang Raya. Layanan bus dinamai Gajayana yang menggunakan warna biru khas Malang.

Penamaannya merujuk pada raja Kerajaan Kanjuruhan yang membawa kerajaannya mencapai masa kejayaan. Nama ini juga dimaknai sebagai simbol “Gerbang Akses Transportasi Jatim yang Andal dan Nyaman”.

 

Data dan Penghargaan

Selama setahun ini, atau periode Januari 2025 hingga 17 Desember 2025, total sebanyak 7.673.334 orang menggunakan layanan Trans Jatim.

Setiap harinya, Trans Jatim mengaspal sepanjang puluhan ribu kilometer (km). Rinciannya, Koridor 1 mencapai 10.224 km, Koridor 2 mencapai 5.100 km, Koridor 3 mencapai 4.788 km, dan Koridor 4 mencapai 4.536 km.

Kemudian, Koridor 5 mencapai 5.208 km, Koridor 6 mencapai 3.150 km, Koridor 7 mencapai 4.242 km, serta Koridor 1 Malang Raya mencapai 3.360 km.

"Setiap harinya, total perjalanan Trans Jatim mencapai 40.608 km," ungkap Kadishub Jatim Nyono.

Sedangkan, jumlah armada Trans Jatim rinciannya Koridor 1 memiliki 40 unit bus, Koridor 2 sebanyak 22 unit bus, Koridor 3 hingga 7 masing-masing mempunyai 15 unit bus, begitu juga Koridor 1 Malang Raya yaitu 15 unit bus.

Total arnada yang melayani pelanggan yaitu 140 unit bus operasional, lalu cadangan armada ada 12 unit bus sehingga totalnya 152 unit bus yang dimiliki Pemprov Jatim.

"Khusus total kru Trans Jatim mencapai 647 orang," kata Kadishub.

Sementara itu, keberadaan Trans Jatim sukses mendapat sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga pada tahun ini.

Rinciannya, sebanyak 3 penghargaan Innovative Goverment Award (IGA) 2025 dari Kementerian Dalam Negeri RI, IKK Award dari LAN RI, Outstanding Public Service Innovation KOVABLIK 2025.

Dari lembaga media massa, yaitu Inovasi Transportasi Publik Berkelanjutan TVOne Awards, Detik Awards, Pemimpin Daerah Awards dari iNews TV, serta Radar Surabaya Awards.

Dari segi biaya, tarifnya ditetapkan sebesar Rp5.000 untuk masyarakat umum dan Rp2.500 bagi pelajar serta santri. Penumpang cukup menunjukkan kartu identitas atau seragam sekolah/pesantren untuk mendapatkan tarif khusus.

Tak hanya murah, sistem pembayarannya pun mengikuti perkembangan zaman. Masyarakat bisa membayar dengan non-tunai melalui QRIS atau e-Money, mendukung gerakan digitalisasi layanan publik di Jawa Timur.

Trans Jatim juga didukung pemadam api otomatis, teknologi driver safety monitor, two way audio, dan Camera AI yang terhubung langsung dengan Jatim Transportation Control Center (JTCC) sehingga kondisi pengemudi bisa dipantau secara real-time.

Foto Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) menunjukkan Aplikasi Transjatim Ajaib 2.0  di sela peluncuran Trans Jatim Gajayana Koridor 1 Malang Raya beberapa waktu lalu. (Foto: Biro Adpim Setdaprov Jatim)Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) menunjukkan Aplikasi Transjatim Ajaib 2.0 di sela peluncuran Trans Jatim Gajayana Koridor 1 Malang Raya beberapa waktu lalu. (Foto: Biro Adpim Setdaprov Jatim)

Inovasi

Melalui inovasi dan peningkatan pelayanan angkutan umum, membuat masyarakat sadar untuk beralih menggunakan fasilitas transportasi publik yang telah disediakan.

Tentu ini memberikan dampak nyata mengurangi angka kecelakaan dan kemacetan serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.

Gubernur Khofifah juga mendorong pemerintah daerah untuk menyediakan angkutan feeder atau penghubung dari desa, perumahan, maupun lokasi-lokasi fasilitas umum yang belum terjangkau layanan Trans Jatim.

Sebagai bentuk pengembangan dan memudahkan layanan, pemprov juga meluncurkan sejumlah inovasi, salah satunya Trans Jatim Ajaib 2.0 (Aplikasi Jatim Informasi Bus).

Trans Jatim Ajaib menjadi pilar utama transformasi digital sektor transportasi sekaligus inovasi digital yang memperkuat transformasi layanan publik setempat.

Layanan ini juga diperkuat banyak fitur, seperti pembelian tiket secara daring, informasi rute, posisi bus real time, halte terdekat, layanan pelanggan hingga peringatan keselamatan.

Berikutnya dari sisi layanan, Bus Trans Jatim terus berkembang dan berinovasi, salah satunya dengan menghadirkan TRADISI (Trans Jatim Ekspedisi).

Layanan ini tidak hanya memudahkan mobilitas manusia, tetapi juga membantu mobilitas barang.

Dengan spesifikasi pengiriman barang-barang kecil atau ringan. Tarif yang ditawarkan pun cukup terjangkau, yakni layanan Ludruk Rp2.500, layanan Pingitan Rp3.500 dan layanan Karapan Rp5.000.

Layanan ini menggunakan skema pengiriman point-to-point yang cepat dan hemat serta mencakup seluruh rute Trans Jatim di semua koridor. Untuk memudahkan pelacakan, pengiriman dapat dipantau melalui fitur terbaru di aplikasi" Transjatim Ajaib 2.0" yang sudah tersedia bagi masyarakat.

 

Percontohan Nasional

Layanan angkutan umum seperti ini dapat dicontoh atau diterapkan oleh kabupaten/kota lain dengan melibatkan angkutan eksisting untuk turut melakukan inovasi.

Trans Jatim berhasil menjadi percontohan, sebab telah direplikasi dari kota, kabupaten dan provinsi lain di Indonesia.

Yakni, Trans Donggala, Trans Palu, Trans Batam, Trans Banten dan yang saat ini dalam proses realisasi Trans Kaltim, Trans NTB, Trans Samarinda, Trans Buol, Trans Toli-Toli, Trans Manado serta Trans Badung Bali.

Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Yusharto Hutoyungo berpendapat bahwa bus Trans Jatim merupakan wujud kolaborasi lintas sektor dalam membangun transportasi publik yang efisien, ramah lingkungan dan berorientasi masa depan.

Ia mengingatkan Provinsi Jatim, kabupaten dan kota masyarakat bersama-sama menjaga dan mengembangkan transportasi publik.

Sebab, kata dia, capaian yang telah diraih oleh Pemprov Jatim telah mendapat apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri sehingga dapat direplikasi di daerah di Tanah Air.

Dengan demikian, mari jadikan angkutan umum sebagai pilihan utama. Dengan kebijakan tepat, Jawa Timur bukan tidak mungkin menjadi pionir transportasi publik berkelanjutan di negeri ini. (*)

Tombol Google News

Tags:

Trans Jatim transportasi publik Dishub Jatim Gubernur Jatim Gubernur Khofifah Bus kaleidoskop 2025 kip menembus batas